Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Tindakan ACT Sangat Jahat, DS Heran Masih Ada yang Bela: Siapa yang Tidak Jijik?

        Sebut Tindakan ACT Sangat Jahat, DS Heran Masih Ada yang Bela: Siapa yang Tidak Jijik? Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Buntut kasus yang menjerat lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT), Denny Siregar mengaku heran masih ada orang yang membela ACT.

        ACT memang tengah jadi sorotan akibat adanya dugaan penyelewengan dana umat yang digunakan untuk kepentingan pribadi beberapa petingginya.

         Baca Juga: Kemensos Pertanyakan Klaim ACT yang Ngaku Tak Tahu Soal Aturan 10 Persen, "Pegang SK Perizinan Masa Gak Ngerti"

        "Walaupun kelakuan busuk ACT sudah dibongkar, masih saja ada yang membela," ujarnya dikutip dari akun YouTube CokroTV, Rabu (6/7).

        Denny bahkan mengaku merasa jijik terhadap pihak yang membela kebusukan ACT tersebut. "Memangnya siapa yang tidak jijik ketika tahu ada dana yang seharusnya disalurkan ke orang yang membutuhkan, ternyata dibuat berfoya-foya oleh pengurusnya," tambahnya.

        Dia menyebut ACT sebagai pemain propoganda ulung dengan memanfaatkan konsep welas asih yang sudah menjadi kultur bangsa Indonesia. Dia mengalkulasi jika ACT menerima dana sebesar Rp540 miliar pada 2018. Dari dana tersebut, Denny menyebut ACT mengambil komisi sebesar 13,5 persen atau sebesar Rp6 miliar dalam sebulan.

        "Mereka pun bermandi duit Rp70 miliar setahun," ucap penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi tersebut.

        Dari dana miliaran tersebut, pantas saja para petinggi mendapat gaji ratusan juta rupiah. "Pantasan mereka bisa dapat gaji ratusan juta rupiah sebulan dan beli mobil-mobilan mewah untuk operasional," tegas Denny.

        Menurut penulis yang kerap berseteru dengan FPI dan PA 212 itu, orang-orang yang berdonasi di ACT sudah termanipulasi pikirannya bahwa mereka sudah berzakat. Padahal, nyatanya ACT bukan lembaga zakat. "Catat ya, ACT bukan lembaga Zakat," tegas Denny.

        Dia menyebut penggunaan ayat Al-Qur’an untuk keuntungan pribadi adalah tindakan yang tidak terpuji. "Ini jahat. Menyelewengkan perintah ayat-ayat dan diselewengkan untuk kepentingan pribadi," tegas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: