Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dugaan Penyelewengan Dana Naik Penyidikan, Eh Siapa Sangka Begini Respons Eks Presiden ACT

        Dugaan Penyelewengan Dana Naik Penyidikan, Eh Siapa Sangka Begini Respons Eks Presiden ACT Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kasus dugaan penyelewengan dana bantuan kepada ahli waris korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang dilakukan oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) naik ke tahap penyidikan.

        Terkait hal ini, mantan Presiden ACT Ahyudin menanggapinya dengan santai.

        Baca Juga: Disebut-Sebut Selewengkan Dana Boeing, Eks Bos ACT Tak Terima: Kerjasamanya untuk Pengadaan Fasilitas

        "Ya, saya kira tanggapannya baik aja, toh juga mengikuti aja enggak ada juga Boeing komplain kan? Enggak ada lah, belum ada pelaporan dari Boeing bahwa program ini bermasalah, enggak ada," kata dia di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).

        Bahkan saat ditanya ketika dirinya dijadikan tersangka, Ahyudin masih menanggapinya dengan santai. 

        "Ya risiko lah hadapi aja proses hukum," lanjut dia. 

        Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menduga lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggunakan bantuan dari Boeing untuk korban korban kecelakaan Lion Air JT-610 sebesar Rp138 Miliar demi keuntungan pribadi.

        Diketahui, peristiwa jatuhnya Lion Air JT-610 terjadi pada tahun 2018 silam. Saat itu, Ahyudin menjadi President ACT dan Ibnu Khajar menjadi ketua pengurus. 

        Baca Juga: Bukan Puan atau Anies Baswedan, Prabowo Disarankan Gandeng Tokoh Ini untuk 2024

        Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Ahyudin dan Ibnu tidak memberitahu kepada pihak ahli waris terhadap besaran dana sosial/CSR yang mereka dapatkan dari pihak Boeing serta pengunaan dana sosial itu.

        "(Ahyudin dan Ibnu) diduga melakukan penyimpangan sebagian dana social/CSR dari pihak Boeing tersebut untuk kepentingan pribadi masing-masing berupa pembayaran gaji dan fasilitas pribadi," tutur Ramadhan kepada wartawan, Sabtu (9/7/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: