Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hasil Survei: 44,4 Persen Responden Setuju Berbangsa-Bernegara Berdasar Sila Pertama Sebagaimana Diyakini Umat Islam, yang Tidak Setuju?

        Hasil Survei: 44,4 Persen Responden Setuju Berbangsa-Bernegara Berdasar Sila Pertama Sebagaimana Diyakini Umat Islam, yang Tidak Setuju? Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Survei Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) merilishasil survei mereka terkait dengan pemaknaan sila pertama di masyrakat Indonesia.

        Dalam rilisnya, pendiri SMRC Saiful Mujani menyingung soal Negara yang menurutnya makin memberi tempat bagi syariatisasi publik.

        Saiful menjelaskan temuan survei SMRC pada Mei 2022, yang melacak seberapa setuju atau tidak setuju masyarakat dengan anggapan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia harus berdasar pada Ketuhanan yang Maha Esa sebagaimana diyakini oleh pemeluk agama Islam. Hasilnya 44.4 persen responden setuju akan anggapan tersebut.

        “Yang setuju atau sangat setuju dengan pandangan ini sebanyak 44,4 persen,” tulis keterangan resmi SMRC, dikutip Kamis (14/7/22).

        Sedangkan untuk yang mersa tidak setuju atau sangat tidak setuju masih lebih banyak yakni 51,7 persen. Sebanyak 3,9 persen responden tidak menjawab.

        Baca Juga: Hasil Survei: Mayoritas Warga Menolak Orang Berlatar Belakang Yahudi Menjadi Tetangga, Guru Sekolah Negeri, dan Pejabat Publik

        “Sementara yang tidak setuju atau sangat tidak setuju sebesar 51,7 persen. Masih ada 3,9 persen yang tidak menjawab,” lanjut keterangan tersebut.

        Saiful menjelaskan bahwa masih cukup besar di dalam masyarakat yang melihat Ketuhanan yang Maha Esa itu tidak cukup menjadi dasar untuk sebuah pluralisme dalam kehidupan beragama di Indonesia.

        “Karena mereka meyakini Ketuhanan yang Maha Esa itu sebagaimana agama yang dianutnya, bukan sebagai yang dianut oleh semua agama,” ujar Saiful.

        “Kalau ada perbedaan antar-agama, harusnya perbedaan itu bisa diakomodasi oleh negara. Tidak boleh ada yang satu agama yang lebih daripada yang lain,” kata pendiri SMRC ini.

        Survei SMRC ini dilakukan pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan... Refly Harun Bongkar Kemampuan di Atas Rata-rata Anies Dibanding Gubernur Sebelumnya, Simak!

        Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87%. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: