Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belum Mengalami Deeskalasi Jadi Penyebab Krisis Pangan dan Energi, Berikut Penjelasan Menkeu

        Belum Mengalami Deeskalasi Jadi Penyebab Krisis Pangan dan Energi, Berikut Penjelasan Menkeu Kredit Foto: Antara/POOL/Fikri Yusuf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral fisik dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Ms. Janet Yellen di sela-sela hari pertama Pertemuan Ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank G20 (3rd Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG) pada Jumat (15/7/2022).

        Kedua pihak mengawali pertemuan dengan membahas isu-isu energi dan lingkungan, serta kebijakan negara masing-masing terkait isu tersebut.

        Menkeu Sri Mulyani menekankan pentingnya langkah konkret dan teknis, tidak sebatas pada ranah konseptual, untuk mendukung implementasi peralihan penggunaan pembangkit listrik ke sumber energi yang ramah lingkungan, di mana memerlukan pembiayaan yang besar. Salah satunya adalah melalui kebijakan Energy Transition Mechanism (ETM) yang telah diinisiasi dan dicanangkan oleh Indonesia bersama Bank Pembangunan Dunia (Asian Development Bank/ADB).

        Baca Juga: Jokowi Bertemu Delegasi IMF, Menkeu Sri Mulyani Langsung Berikan Kabar Baik, Rakyat Pasti Gembira!

        Menkeu Sri Mulyani dan Menkeu Yellen sepakat untuk menggarisbawahi konsekuensi isu geopolitik yang belum mengalami deeskalasi menjadi penyebab krisis pangan dan energi yang sedang terjadi.

        "Hal ini mengingat berbagai dampak yang ditimbulkan oleh konflik di Ukraina menjadi salah satu pemicu terus melambungnya harga energi dunia dan menyebabkan munculnya tantangan pada perekonomian global," ujar Menkeu Sri Mulyani, dikutip dalam rilisnya.

        Untuk mengatasi hal tersebut, berbagai opsi kebijakan perlu didiskusikan agar pasokan minyak dunia tetap terjaga dan harga minyak dunia dapat kembali kepada level sebelum konflik.

        "Penanganan krisis pangan dan energi di dunia harus diakselerasi karena sejatinya siapa pun berhak untuk mengakses makanan dan energi secara terjangkau," kata Menkeu Sri Mulyani.

        Baca Juga: Bertemu Perwakilan Korea Selatan, Sri Mulyani Bahas Soal K-Pop

        Menkeu Sri Mulyani akan mendiskusikan usulan AS tersebut untuk dibahas bersama-sama dengan menteri terkait yang menangani sektor energi. Menkeu Sri Mulyani juga menegaskan bahwa hasil dari Pertemuan Ketiga FMCBG akan dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat dunia.

        Hal tersebut selaras dengan semangat Presidensi G20 Indonesia untuk terus bekerja keras dan berkontribusi dalam menangani berbagai permasalahan utama di dunia. 

        Hal tersebut juga menjadi bukti nyata atas signifikansi dan relevansi peran Presidensi G20 Indonesia untuk mencapai pemulihan ekonomi global secara bersama, sejalan dengan arah tema Presidensi G20 Indonesia, "Recover Together, Recover Stronger".

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: