Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tetap Optimis, Bahlil: Tidak Ada Kata Mundur, IKN Harga Mati!

        Tetap Optimis, Bahlil: Tidak Ada Kata Mundur, IKN Harga Mati! Kredit Foto: Instagram/I Nyoman Nuarta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa saat ini dirinya telah mengantongi beberapa nama negara yang sudah tertarik untuk berinvestasi di megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

        Negara-negara tersebut di antaranya, seperti Uni Emirat Arab (UEA), Korea Selatan, Taiwan, China, dan masih banyak lagi. Hal itu ia tegaskannya dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II-2022 di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (20/7/2022).

        "Saya ingin mengatakan bahwa investasi yang akan masuk IKN negara-negaranya sudah ada, bahkan itu (uangnya) sudah langsung ditaruh di INA. Kalau UAE sendiri itu sudah masuk US$20 miliar," ungkap Bahlil.

        Baca Juga: Singapura Penyumbang Investasi Terbesar, Bahlil Sangsi: Investor Singapura Itu Uang Orang Indonesia

        Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa 20 persen dari pembangunan proyek tersebut akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan sisanya akan dibiayai oleh investasi yang masuk. Namun sayangnya, Bahlil enggan menyebutkan terlalu detail terkait total investasi yang sudah masuk saat ini.

        Sementara itu, ia menyampaikan beberapa alasan yang membuat para investor tertarik untuk berinvestasi pada megaproyek pembangunan IKN, di antaranya ialah kawasan IKN nantinya akan didesain seramah lingkungan mungkin dan dengan teknologi yang canggih. Kemudian untuk alasan yang kedua, adalah harga tanah untuk IKN itu sendiri masih terbilang murah.

        Alasan yang ketiga, kawasan-kawasan awal yang dibangun pemerintah terkait dengan infrastruktur dasar, sehingga kecenderungan untuk nilai ekonominya tinggi. Dan alasan keempat, memang mereka yang berinvestasi di IKN juga ingin membangun investasi di Indonesia.

        "Kan investasi-investasi yang masuk ini tidak hanya di propertinya. Mereka bikin sumber daya alam, contohnya katakanlah kawasan industri di Kalimantan, total investasinya sebesar US$130 miliar, itu hampir sama dengan APBN negara satu tahun," ungkap Bahlil.

        "Nah perusahaan-perusahaan ini sebagian mereka itu membangun di IKN karena dekat, ini yang kita dorong," imbuhnya.

        Tidak hanya itu, Bahlil juga menekankan bahwa saat ini pemerintah sudah memiliki rencana kerja yang jelas perihal pembangunan megaproyek IKN. Bahkan Presiden Joko Widodo sudah mengajak para pemimpin redaksi media massa untuk melihat dari dekat perihal eksekusi dari rencana kerja tersebut.

        "Jadi menurut saya, tidak ada kata mundur. IKN harga mati dan harus jalan terus," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: