Kreatif Melihat Tren Pekerjaan di Era Digital

Digitalisasi banyak mengubah tren dan perilaku kehidupan masyarakat, termasuk profesi pekerjaan. Selain menghadirkan berbagai lapangan pekerjaan baru, kemajuan teknologi informasi menawarkan seseorang berbagai kenyamanan dalam menghasilkan pendapatan.

Sekarang ini terjadi pergeseran karena profesi pekerjaan semakin banyak setelah kemajuan teknologi digital. Generasi milenial tidak lagi tertarik ketika ditawarkan menjadi dokter atau insinyur, padahal kedua pekerjaan ini menjadi favorit pada masanya. 

Baca Juga: Jaga Data Pribadi, Hindari Risiko Keamanan Digital

"Seiring digitalisasi industri, tren profesi pun bergeser ke arah penggunaan media digital. Bekal kreativitas sangat dibutuhkan dalam memanfaatkan berbagai peluang profesi di era digital," kata Digital Marketing Expert, Fianda Julyantoro saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (21/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Dunia kerja berbasis digital diyakini memberi kenyaman. Suasana kerja nonformal, lanjut Fianda, menjadi daya tarik untuk generasi muda sehingga mereka tidak perlu mengenakan seragam dan tidak perlu duduk di kantor seharian. Sejumlah pekerjaan berbasis digital menawarkan kesempatan bekerja di mana dan kapan pun.

Baca Juga: Kejahatan di Dunia Maya Meningkat, Orang Tua Diminta Dampingi Anak Saat Mengakses Internet

Generasi muda dapat dikatakan cukup memahami ruang lingkup pekerjaan mereka. Social Media Specialist misalnya. Profesi banyak dibutuhkan perusahaan. Tugas utamanya adalah mengelola seluruh akun media sosial perusahaan, mulai dari perencanaan konten, penulisan caption, dan strategi penjadwalan materi.

Media sosial bukan barang baru generasi milenial. Bahkan setiap orang bisa memiliki akun dari berbagai platform yang sedang tren.

"Social Media Specialist bukan sembarangan posting di media sosial, tapi posting yang mendukung arah pemasaran, strategi, dan kebijakan perusahaan. Ini profesi yang potensial sekarang, karena perusahaan tidak mungkin mengelola akun media sosial secara sembarangan," kata Fianda.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Baca Juga: Biar Digitalisasi UMKM Kian Masif, Dua Ekosistem ini Wajib Diperkuat

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Baca Juga: Tanpa Literasi Digital, Kemajuan Internet Bisa Jadi Ancaman

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiyowati. Kemudian Digital Marketing Expert, Fianda Julyantoro, serta Founder Jalanyuk, CEO Raelikha Craft and Galery, Anggota Bidekraf Kab Tulungagung, Isna Noviningtyas.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.