Saat ini hampir segala jenis pekerjaan pasti akan bersinggungan dengan internet. Begitu pun kehidupan sehari-hari hampir selalu menggunakan internet untuk mempermudah. Namun ternyata kemudahan tersebut menemui tantangan dalam hal budaya bermedia digital.
"Mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, menghilangnya budaya Indonesia karena media digital jadi panggung budaya asing, minimnya pemahaman hak-hak digital. Terjadi pelanggaran hak cipta, serta menghilangnya batas privasi," kata Dosen Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor, Bambang Setyo saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Rabu (27/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Bekali Anak Etika Sebelum Masuk Dunia Digital
Belum lagi toleransi berkurang, serta kebebasan berekspresi yang kebablasan hingga rentan menimbulkan perselisihan sehingga pengguna internet memang harus memiliki pemahaman budaya saat bermedia digital. Di antaranya kemampuan dalam membaca, menguraikan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
"Pemahaman tersebut juga akan mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri di tengah badai globalisasi, serta untuk pemanfaatan kegiatan produktif lainnya," katanya lagi.
Lebih jauh dia mengatakan dalam digitalisasi budaya, jati diri individu di ruang digital dan nondigital tidaklah berbeda. Namun digitalisasi budaya memungkinkan individu mendokumentasikan budaya, digitalisasi budaya juga dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas.
Baca Juga: Tantangan Dunia Digital, Globalisasi dan Cepatnya Arus Informasi di Internet
Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Bendahara Umum PMII Jatim, Andri Hadi, Kabid Program dan APTIKA RTIK Indonesia, Selamet, serta Dosen Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor, Bambang Setyo. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: