Keluarga Indonesia Wajib Simak! BKKBN Beberkan 10 Komitmennya Guna Pembangunan Keluarga Berencana!
Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) meluncur Komitmen Family Planning (FP) 2030 yang dilakukan secara hybrid pada Senin (1/8/22).
Agenda nasional tersebut merupakan tindak lanjut dari FP 2020 yang pada saat itu berdiri di London Summit 2012. Dalam hal ini, Indonesia menjadi salah satu anggota dari 69 negara yang tergabung. Agenda tersebut digelar sebagai upaya menurunkan unmet need.
Baca Juga: Upaya Mempercepat Penurunan Stunting, TNI AD Kerahkan Seluruh Jajarannya Dalam Perkuat BKKBN
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam sambutannya memaparkan bahwa sedikitnya ada 10 komitmen yang tertuang dalam FP 2030. Diantaranya, kata Hasto, Pertama, menjamin terwujudnya pelayanan kontrasepsi berbasis hak yang bersifat sukarela, berkualitas dan komprehensif sesuai dengan hukum Indonesia.
Kedua, meningkatkan kontribusi sektor swasta terhadap program Keluarga Berencana/Kesehatan Reproduksi, termasuk penyediaan layanan kontrasepsi modern di semua tingkat sistem kesehatan.
Ketiga, kata Hasto, memastikan pembiayaan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, keempat mempromosikan penggunaan data dan indikator berbasis bukti untuk pemantauan dan evaluasi program Keluarga Berencana.
Kelima mitigasi risiko dampak COVID-19 dan krisis kesehatan lainnya karena bencana dengan menjamin ketersediaan dan layanan kontrasepsi. Keenam, Hasto melanjutkan, pemerintah menjamin terwujudnya kesehatan reproduksi remaja dengan memberikan informasi dan edukasi bagi generasi penerus yang sejahtera.
Baca Juga: Gak Cuma Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Pihak Ini Juga Ikut Terseret Kasus Kematian Brigadir J, Simak!
Pada poin ke tujuh dia menyebut, akan memaksimalkan peran masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat, organisasi swasta, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, dan media dalam mendukung pelaksanaan program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR).
“Delapan Integrasi Program Keluarga Berencana dengan Program Gizi Masyarakat. Sembilan, mengintegrasikan pelayanan KB dengan memberikan informasi untuk mendukung pencegahan HIV dan IMS. Terakhir, meningkatkan peran Indonesia dalam Kerjasama Selatan-Selatan dalam Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,” kata Hasto, Senin (1/8/22).
Sementara itu, berdasarkan data yang dia peroleh, angka kelahiran saat ini mencapai 2,24 persen dari total 100 persen target. Selain itu, kata Hasto, angka kelahiran remaja berusia 15-19 tahun sejumlah 20,5 kelahiran per 1000 WUS 15-19 tahun dari 120 persen target.
Baca Juga: Kawal Bonus Demografi Indonesia, BKKBN Gelar Kurikulum Kependudukan
“Capaian target pembangunan manusia melalui program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) tahun 2021 menunjukkan hasil yang gemilang,” ujar Dokter Hasto.
Dokter Hasto menambahkan, masih ada sejumlah tantangan besar dalam menurunkan angka unmet need pelayanan KB yang mengalami peningkatan menjadi 18%, serta untuk menurunkan prevalensi stunting yang saat ini masih berada pada angka 24,4% di tahun 2021.
Sementara itu, UNFPA Representative in Indonesia Anjali Sen menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan dukungannya terhadap Keluarga Berencana global melalui FP 2030 yang mengedepankan kekuatan bersama dan sistem kerja baru untuk merefleksikan komitmen.
Baca Juga: Sudah Akui Tembak Brigadir J, Eh Ajudan Ferdy Sambo Ini Masih Bertugas, Ternyata Gegara...
“Komitmen utama terhadap pendekatan yang adil dan berbasis hak, kepemimpinan negara, inklusif, transparansi, dan akuntabilitas bersama,” kata Anjali Sen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar