Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dua Bulan Menuju Akhir Jabatan, Anies Baswedan Gak Cuma Lewati Kemenkes, Bakal Nyusahin Rakyat Juga!

        Dua Bulan Menuju Akhir Jabatan, Anies Baswedan Gak Cuma Lewati Kemenkes, Bakal Nyusahin Rakyat Juga! Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota DPRD Gilbert Simanjuntak kembali menyoroti kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang baru-baru ini diluncurkan, yakni perubahan nama Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat.

        Menurut Politikus PDI Perjuangan tersebut, kebijakan tersebut malah akan membingungkan masyarakat.

        Baca Juga: Cucu Nabi Bakal Dukung Prabowo Subianto atau Anies Baswedan? Pengamat: Habib Rizieq Tak Ingin...

        “Mengartikan bahasa Inggris hospital akan menjadi dua arti, Rumah Sehat untuk RSUD DKI dan Rumah Sakit buat RS di luar RSUD, dan keduanya mempunyai arti yang berbeda. Ini akan membingungkan mereka yang sekolah,” kata Anggota DPRD Gilbert Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8).

        Menurutnya, secara nasional juga RS masih singkatan Rumah Sakit, bukan Rumah Sehat.

        “Artinya DKI tidak boleh sembarangan menggantinya tanpa membicarakan hal ini dengan ahli tata bahasa dan meminta pendapat dari Kemenkes. Ini bukan seperti penamaan jalan yang merupakan wewenang DKI dan tidak jelas alasannya, membingungkan dan menimbulkan penolakan masyarakat. Apalagi perubahan nama RS dilakukan 2 bulan menjelang berakhir jabatan,” kritiknya.

        Baca Juga: Gak Nyangka, Pendukung Jokowi Mendadak Bela Anies Baswedan, Simak!

        Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) seluruh wilayah Jakarta. Nomenklatur Rumah Sakit menjadi Rumah Sehat.  Pencanangan penjenamaan Rumah Sehat dilakukan berbarengan dengan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di halaman RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8) pagi.

        Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, penjenamaan tersebut salah satu bentuk untuk merubah pola pikir masyarakat Jakarta mengenai rumah sakit. Pasalnya, masyarakat datang ke rumah sakit bukan berorientasi untuk sembuh. 

        ”Selama ini rumah sakit kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif, sehingga datang karena sakit lalu ke rumah sakit untuk sembuh, untuk sembuh itu harus sakit dulu, sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit,” kata Anies. 

        Baca Juga: Mazdjo Loyalis Ganjar Pranowo Sebut Anies Baswedan Jadi Gubernur “Terambruk”

        Selain itu, perubahan nama tersebut juga berperan penambahan spek rumah sakit. Salah satunya, aspek promotif dan preventif.

        ”Jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekedar berorientasi untuk sembuh dari sakit,” jelasnya.

        Perubahan nama Rumah Sehat ini akan dilakukan di seluruh rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta secara serempak. Perubahan nama ini juga diikuti dengan pergantian logo rumah sakit di seluruh RSUD

        Baca Juga: Kemenkes Diminta Antisipasi Wabah Cacar Monyet

        “Menyeragamkan seluruh simbol di rumah sakit Jakarta yang selama ini beda, seakan bukan satu kesatuan,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: