Ada Ancaman Inflasi Global, Harga Makanan di Restoran dan Mal Diperkirakan Akan Naik
Harga makanan di restoran dan mal berpotensi akan mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan kondisi ketidakpastian ekonomi global yang akhirnya berdampak pada sektor energi dan pangan.
"Dampak yang paling terasa itu di restoran dan kafe karena menggunakan gas. Jadi, biaya produksi bisa naik dan akhirnya harga naik," kata Alphonsuz Widjaja, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), kepada wartawan usai konferensi pers Indonesia Shopping Festival 2022, Rabu (8/3/2022).
Dia mengaku para pengusaha kerap berupaya agar tidak melakukan kenaikan harga. Akan tetapi, apabila dampak krisis energi dan pangan terus berlanjut, ada kemungkinan pelaku usaha terpaksa menaikkan harga produk mereka.
Baca Juga: Asosiasi Pengelola Mal Minta Pemerintah Longgarkan Kebijakan untuk Pusat Perbelanjaan
"Saya tidak tahu apakah pelaku usaha bisa bertahan terus dengan tidak menaikkan harga. Tetapi sekarang, saya kira sudah ada kecenderungan kenaikan harga," ucap Alphonsuz.
Di sisi lain, dampak perekonomian global juga terasa pada tingkat keterisian mitra usaha di pusat perbelanjaan. Sebab, dampak inflasi global yang memengaruhi biaya energi juga turut mengganggu penjualan di sektor ritel.
Sebelumnya, tingkat keterisian mitra usaha telah terkontraksi sekitar 10% hingga 20% akibat serangan pandemi. Namun kemudian jumlahnya mulai membaik seiring dengan kondisi pandemi yang relatif terjaga.
"Jadi, saya kira sampai akhir tahun 2022 ini [occupancy rate] bisa mencapai 80% secara nasional. Sebenarnya kami optimistis, tapi kita lihat ke depan," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti