Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ganti Nama RSUD Biar Terlihat Bekerja, Anies Baswedan Disemprot: Itu Bukan Pekerjaan!

        Ganti Nama RSUD Biar Terlihat Bekerja, Anies Baswedan Disemprot: Itu Bukan Pekerjaan! Kredit Foto: Instagram/aniesbaswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Keputusan Anies Baswedan mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta disebut dilakukan agar dirinya terlihat bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta.

        Hal itu dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno. Dia menilai, Anies ingin terlihat bekerja jelang akhir masa jabatannya pada Oktober mendatang, meski tak mengubah apapun.

        Baca Juga: Simak! 5 Fakta Soal Keputusan Anies Baswedan Kukuhkan Nama Rumah Sehat

        "Di akhir masa jabatannya, sepertinya Anies ingin terlihat total bekerja. Meski tak ada perubahan apapun," kata Adi Adi kepada SuaraJakarta.id, Kamis (4/8/2022).

        Menurutnya, kebijakan penggantian nama jalan di Jakarta dan nama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta itu hanya sekadar bolak-balik istilah saja.

        "Mengganti nama jalan atau rumah sakit jadi rumah sehat itu bukan pekerjaan, tapi bolak-balik istilah saja. Yang terlihat dari kerja Anies belakangan soal Formula E dan JIS meski juga mengandung kontroversi," paparnya.

        Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sebelumnya mengaku geram dengan Gubernur Anies Baswedan yang kerap membuat kebijakan mengganti nama. Setelah sebelumnya ada 22 nama jalan diganti nama, kini Anies mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) jadi Rumah Sehat.

        Ketimbang mengganti nama RSUD, Prasetio menilai seharusnya Anies memunculkan terobosan program pembangunan atau pelayanan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Kebijakan seperti ini lebih efektif dan dirasakan masyarakat ketimbang sekadar mengganti nama.

        Karena itu, Prasetio menilai kebijakan yang dibuat Anies adalah ngawur. Ia pun meminta agar eks Mendikbud itu tak melakukan hal serupa ke depannya.

        "Yang terasa langsung gitu kesuksesannya di tengah masyarakat. Bukan cuma ganti-ganti nama, kemarin nama jalan sekarang rumah sakit. Stop deh bikin kebijakan ngawur," ujar Prasetio kepada wartawan, Kamis (4/8/2022).

        Dia menekankan, penamaan rumah sakit sudah tertera jelas dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. "Jadi memang aturannya di Pasal 1 jelas namanya rumah sakit. Dari dulu kalau kita sakit ke mana sih larinya, ya ke rumah sakit. Memang namanya rumah sakit ya untuk mengobati penyakit. Logikanya kan begitu. Kalau sudah sehat ya kerja, beraktivitas kembali," imbuh dia.

        Baca Juga: PKS Dukung Anies Baswedan Ubah Nama Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat: Beri Aura Positif

        Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemprov DKI Jakarta menjadi rumah sehat. Penjenamaan itu, kata Anies, sudah dirancang sejak 2019. Namun, akibat pandemi Covid-19, realisasinya sempat terhenti.

        "Mengapa penjenama dilakukan? Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, lalu datanglah ke rumah sakit untuk sembuh. Untuk sembuh itu harus sakit dulu sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit,” kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: