Analisis Eks Kabais TNI Nggak Main-main Soal Perkembangan Kasus Brigadir J yang Tewas di Rumah Ferdy Sambo: Polisi Sekarang Lawan Mafia!
Bak sebuah drama film, kini perkembangan kasus tewasnya Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo mengalami perbedaan sebagaimana keterangan awal kasus di mana disebut ada tembak menembak.
Keputusan Bharada E yang kini menjadi tersangka untuk “membogkar” apa yang sebenarnya terjadi pada insiden berdarah tersebut membuyarkan beberapa keterangan awal. Kini Ferdy Sambo pun diamankan di Mako Brimbo karena diduga melanggar kode etik di TKP tewasnya Brigadir J.
Mengenai situasi perkembagan terbaru saat ini terkait tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo ini, Eks Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto mengungkapkan analisisnya.
Menurut Soleman, kini polisi bukan lagi sedang berhadapan denga polisi yang bermasalah, tetapi mafia.
“Dulu kita mulai bahwa ini adalah Polisi lawan polisi di rumah polisi, sekarang ada kemajuan Polisi lawan mafia di rumah polisi,” ujar Soleman Ponto dalam diskusi online yang diadakan Pusat Kajian dan Analisis Data, Minggu (7/8/22).
Tentu bukannya tanpa alasan, pakar intelijen tersebut mengungkapkan sejumlah alasan sehingga kini menyebut bahwa polisi melawan Mafia dalam kasus ini.
Alasan tersebut berkaitan dengan alibi dan tindakan yang dilakukan dalam usaha menutupi kasus ini.
“Setelah membunuh mereka membersihkan TKP, sekarang TKP sudah bersih. Setelah TKP bersih mereka menghilangkan barang bukti, pistol sekarang tidak jelas kemana. Lalu mereka membuat alibi, dibuat alibi entah Pak Sambo PCR di mana. Lalu dibuat berita bohong, ada tembak menembak, ada satu jagon tembak ternyata tidak,” jelas Soleman.
Ketiga hal tersebut menurut Soleman sudah memnuhi syarat sebagai tindakan mafia dalam sebuah kasus.
Untuk itu menurutnya sudah menjadi kewajiban bersama untuk membantu polisi melawan mafia ini.
“4 persyaratan perbuatan mafia terpenuhi, sehingga yang dilawan polisi itu adalah mafia, karena lawannya mafia maka adalah kewajiban kita membantu polisi untuk melawan mafia ini,” ujar Soleman.
Untuk diketahui, Kapolri Listyo Sigit Prabowo langsung “bersih-bersih” dengan melakukan mutasi sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam upaya penghambatan kasus Brigadir J. Salah satu yang terdampak adalah Ferdy Sambo sendiri yang kehilangan jabatan sebagai Kadiv Propam Polri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto