Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Butuh Waktu Menjadi Netizen Berbudaya Digital

        Butuh Waktu Menjadi Netizen Berbudaya Digital Kredit Foto: Unsplash/Utsman Media
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia dihadapkan sejumlah tantangan dalam budaya bermedia digital. Mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, menghilangnya budaya Indonesia karena media digital menjadi panggung budaya asing, hingga kebebasan berekspresi yang kebablasan.

        Ketua Prodi Ilmu Komunikasi SGU, ASPIKOM, MAFINDO, Loina Lalolo Krina Perangin-angin, menilai, Indonesia sudah dalam jalur tepat. Program literasi digital yang digencarkan pemerintah makin terasa.

        Baca Juga: Produktif di Dunia Digital, Tiru dan Buat Lebih Baik

        "Saya optimistis bahwa tidak dalam waktu lama, orang Indonesia akan menjadi netizen yang berbudaya unggul. Memang proses karena bicara cara hidup sehingga dimulai dari diri sendiri kemudian ditularkan ke orang lain. Kemudian menjadi sistem hidup bersama, jadi perlu waktu," kata Loina saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (15/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Cara hidup atau budaya, Loina menambahkan, semestinya sudah tertanam di darah setiap individu karena semua diajarkan sejak dini. Dengan begitu, cara hidup tidak bisa dinihilkan dari segala aktivitas.

        "Orang Indonesia itu dari dulu guyub. Kalau ada sesuatu berkumpul, di dunia digital seharusnya oke, kalau sesuatu yang positif. Kita itu mayoritas, tapi cara hidup Indonesia belum kelihatan, padahal dunia digital kita mayoritas," kata Loina.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Manfaat Internet Begitu Besar, tapi Risikonya juga Tanpa Batas

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi SGU, ASPIKOM, MAFINDO, Loina Lalolo Krina Perangin-angin; Wali Kota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, SE; serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) dan Presenter, Indy Barends.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: