Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saiful Mujani Beberkan 3 Faktor Partai Politik Baru Sulit Lolos, Salah Satunya Tidak Adanya Momentum, Simak!

        Saiful Mujani Beberkan 3 Faktor Partai Politik Baru Sulit Lolos, Salah Satunya Tidak Adanya Momentum, Simak! Kredit Foto: Antara/Zarqoni Maksum
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Munculnya sejumlah partai politik baru untuk kontestasi Pemilu 2024 menjadi perhatian publik.

        Beberapa partai baru lahir dari sejumlah aktor politik yang tergolong senior dan telah keluar dari partai yang dahulu mereka duduki, sebut saja Anis Matta eks PKS yang ini mendirikan Partai Gelora, serta Amien Rais eks politikus PAN yang kini buat Partai Ummat.

        Namun apakah partai baru ini bisa berkata banyak untuk Pemilu 2024?

        Mengenai hal ini, pendiri Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) Saiful Mujani mengatakan peluang partai-partai baru untuk lolos ke Senayan sangat berat.

        Baca Juga: Anies Baswedan Tutup Holywings dan Resmikan Gapura Chinatown Glodok, Rocky Gerung: Kemampuan Seorang Pemimpin untuk Membaca Masa Depan

        Ada tiga faktor yang bisa mendorong lahirnya partai baru dan mendapatkan dukungan publik: momentum, basis sosial, dan tokoh. Ketiga hal ini cenderung tidak dimiliki oleh partai-partai baru.

        Momentum

        Faktor pertama yang Saiful jelaskan mengenai dukungan publik ke Partai Poltik adalah berkaitan dengan momentum. 

        Menurut Saiful, momentum tidak bisa diciptakan, dia muncul tiba-tiba dalam sejarah. Pada 1999, misalnya, ada momentum krisis ekonomi dan keruntuhan Orde Baru. Ini momentum politik besar yang tidak bisa diulang dan direkayasa begitu saja.

        Sebagai contoh, saiful menyebut PDIP yang erat kaitannya dengan oposisi Orde Baru. Ketika momentum kejatuhan orde baru, maka PDIP juga yang mendapatkan untung secara keterpilihan. Terbukti dengan perolehan 34 persen suara di tahun 1999.

        “Partai politik muncul karena ada momentum. Dan momentum ini tidak bisa direkayasa,” kata Saiful dalam rilis Pers SMRC yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Kamis (18/8/22).

        Basis Sosiologis

        Dari banyaknya partai politik yang ada, menurut Saiful, umumnya mereka memiliki basis yang sama. Basis sosial dari partai politik yang juga biasa disebut sebagai partai massa antara lain adalah basis sosial keagamaan, misalnya Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, atau gereja.  Partai yang didirikan dengan basis sosial organisasi keagamaan biasa disebut sebagai partai sosiologis. 

        Tokoh

        Untuk contoh Saiful menjelaskan sosok Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilai punya peran besar dalam perkembangan partai Demokrat.

        Menurut Saiful, pada Demokrat, Ormasnya dibuat justru bersamaan dengan pendirian partai. Awalnya mereka tidak memiliki Ormas pendukung, adanya adalah tokoh seperti Susilo Bambang-Yudhoyono dan teman-temannya.

        Baca Juga: Lagi! Kader PSI Nyatakan Dukung Anies Baswedan, Analisis Rocky Gerung Tajam: Di dalam Dia Mulai Gerah!

        “Begitu dideklarasikan, SBY bisa menarik suara dan Demokrat mendapatkan suara yang cukup signifikan, sekitar 7 persen pada 2004. Lalu setelah SBY menjadi presiden, pada Pemilu 2009, Partai Demokrat mendapatkan suara 21 persen,” tambha Saiful.

        Berikutnya Saiful meberikan contoh soal keluarnya sosok Amien Rais dari PAN yang dia sebut sebagai sebuah ujian bagi PAN sendiri.

        Ini, menurut Saiful, adalah ujian bagi PAN apakah partai politik ini sudah kuat secara lembaga atau masih sangat terikat pada individu. Apakah dengan keluarnya Amin Rais PAN bisa survive atau tidak?

        ”Jika tidak survive, maka salah satu penjelasannya, kata Saiful, adalah pecahnya elit dan ada tokoh sentral yang keluar dari PAN, yakni Amin Rais,” tambah keterangan tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: