Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sopan Santun Berinternet Bagian dari Pemahaman Kebhinnekaan

        Sopan Santun Berinternet Bagian dari Pemahaman Kebhinnekaan Kredit Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perkembangan menuju industri 5.0 membuat komunikasi yang sebelumnya dilakukan secara lisan menjadi daring. Di mana tata sopan santun saat bertutur biasanya dapat dilihat secara langsung, bergeser menjadi etika secara digital.

        "Etika sekarang ini kita hidup berdampingan secara daring dengan keberagaman. Bagaimana hari ini dapat memainkan peran di sosial media dengan berlaku pada setiap orang memahami karakter kebhinnekaan tunggal ika itu secara utuh," ujar Dosen Fikom Unitama, Ahmadi Neja saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Kamis (18/8/2022). 

        Baca Juga: Warga Digital Harus Memiliki Kesadaran Beretika dalam Berinternet

        Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Sehingga ruang lingkup etika dalam berjejaring haruslah kuat akan aspek kesadaran sebagai masyarakat yang hidup dengan multikuktural. Serta tanggung jawab bahwa akan ada konsekuensi dari setiap tindakan, perkataan yang diunggah di ranah digital. Selain itu sebagai warga digital etis perlu mengetahui asa kemanfaatan dari berjejaring yang sehat, jangan sampai menimbulkan perpecahan dan kegaduhan. 

        Pendiri bangsa, Ir Soekarno pun pernah mengatakan bahwa negeri ini bukanlah milik suatu golongan, suatu agama, bukan juga milik kelompok etnis atau adat istiadat tertentu, tapi milik semua orang dari Sabang hingga Merauke. 

        "Mari kita rayakan teknologi, kita hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan. Tetapi semua demi untuk mengangkat derajat manusia. Etika ada karena kita manusia," tutur Ahmadi.

        Baca Juga: Persiapkan Generasi Milenial dan Gen Z dengan Literasi Digital

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Head of Creative Visual Brand Hello Monday Morning, Andry Hamida, Dosen Fikom Unitama, Ahmadi Neja dan mengundang Key Opinion Leader (KOL) seorang Presenter, Indy Barents. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun instagram @Siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: