Sri Mulyani: Masyarakat Khususnya Kaum Muda Perlu Tingkatkan Keterampilan dalam Teknologi
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan kehadiran teknologi digital di dalam society 5.0 sudah semakin terintegrasi dengan kehidupan masyarakat, maka masyarakat Indonesia khususnya generasi muda perlu untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki, terutama di bidang teknologi digital tersebut.
Hal ini ia sampaikan saat mengisi kuliah umum di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), secara daring di hadapan civitas akademika UNJ, Kamis (25/8/2022).
Baca Juga: Salip Anggaran Pendidikan, Sri Mulyani: Tahun Ini Anggaran Subsidi Energi Sudah Naik 3 Kali Lipat
"Tidak semua masyarakat bisa mendapatkan manfaat dan akses dari perubahan society 5.0, karena kita harus memiliki infrastruktur. Baik itu infrastruktur hard dari mulai jalan raya, digital infrastruktur, satelit, dan konektivitas, hingga infrastruktur yang sifatnya soft atau lunak, yaitu bagaimana mempersiapkan masyarakat atau manusianya dengan tentu sebuah evolusi pendidikan dan keterampilan," ujar Sri Mulyani dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan di tahun 2025 peranan mesin di bidang pekerjaan memiliki kemungkinan akan lebih mendominasi dibandingkan dengan peran manusia.
Baca Juga: Di Hadapan DPR, Sri Mulyani: Selama Pandemi Penerapan NWOW Telah Pangkas Anggaran Hingga 53,8%
"Kalau kita lihat rate of automation terutama sesudah terjadinya pandemi, terlihat sekali pada tahun 2018 peranan mesin itu 29 persen, 71 persen adalah human. Tahun 2022 sesudah pandemi peranan mesin menjadi lebih mendominasi 42 persen, human 58 persen. Tahun 2025 kemungkinan peranan mesin akan jauh lebih besar. Ini menjadi suatu kesempatan namun juga tantangan," terangnya.
Selain itu, bendahara negara tersebut juga memaparkan upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, seperti halnya pada sektor pendidikan, pemerintah telah mencanangkan program wajib belajar 6 tahun dan sekarang menuju wajib belajar 12 tahun.
Selain itu, pemerintah juga membentuk dana abadi pendidikan yang dikelola oleh LPDP, dana abadi perguruan tinggi, dana abadi kebudayaan, penelitian, hingga dana abadi pesantren.
"Sekarang LPDP sudah mencapai 120 triliun rupiah. Hari ini kita sudah mengirim dan memberikan beasiswa kepada hampir 30.000 mahasiswa untuk mengambil pelajaran di sekolah terbaik di dunia, dan sebanyak 1668 proyek penelitian didanai," ungkapnya.
Baca Juga: Di Hadapan DPR-RI, Sri Mulyani Laporkan Realisasi Pendapatan Negara pada APBN 2021
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi fokus pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.
"Manusia harus sehat untuk dia bisa terus meningkatkan kemampuan dan mencapai seluruh potensial yang dimiliki. Ini belum sempurna, namun Indonesia punya dan terus membangun kerangka kebijakan untuk reformasi di bidang kesehatan," imbuh Sri Mulyani.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada para mahasiswa agar mampu menghadapi perkembangan transformasi teknologi digital kedepan, namun juga tetap memiliki jati diri dan karakter sebagai bangsa Indonesia.
Baca Juga: Sinyal Kenaikan BBM, Sri Mulyani: Kalau Tidak Naik, Anggaran Tidak Cukup
"Sasaran untuk strategi transformasi digital adalah masyarakatnya harus menjadi mampu dan familiar dengan teknologi digital, sehingga mereka bisa melihat sebagai suatu kesempatan bukan sebagai ancaman. Saya berharap UNJ akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki peri kemanusiaan yang adil dan beradab, empati dan memahami kebhinekaan bukan sebagai ancaman, tapi sebagai sebuah Anugerah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: