Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masyarakat Belum Puas atas Kinerja Pemkot Bandung, Alasannya...

        Masyarakat Belum Puas atas Kinerja Pemkot Bandung, Alasannya... Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Tingkat kepuasan warga Bandung masih rendah atas kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung selama kepemimpinan Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Hal itu terungkap berdasarkan hasil survei dari Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) bertajuk "Kinerja Wali Kota Bandung Yana Mulyana Triwulan Pertama".

        Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kota Bandung, Yogi Suprayogi, mengakui bahwa masyarakat masih menilai infrastruktur masih minim terutama saat menghadapi melakukan pembelajaran online (daring) sehingga masyarakat mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembelian kuota internet.

        Baca Juga: Iwan Bule Siap Nyagub di Jawa Barat: Sekarang Urus Bola Dulu!

        "Bahkan masih ada beberapa wilayah blind spot di Bandung," kata Yogi kepada wartawan di Bandung, Senin sore (29/8/2022).

        Sementara, di bidang pariwisata yang menjadi andalan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung, mengalami penurunan drastis selama tiga bulan terakhir. Yogi menilai penurunan tersebut disebabkan pandemi Covid-19 sehingga kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Kota Bandung merosot.

        "Pertumbuhannya 5,5 persen, padahal pertumbuhan ekonominya biasanya di atas dua digit," ujarnya.

        Adapun Direktur Eksekutif IPRC Firman Manan mengungkapkan, sekitar 33 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) dikabarkan tidak puas dengan kinerja Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Mereka menilai Wali Kota Bandung tidak mampu mengonsolidasikan-ASN nya hingga terdapat ketidakpuasaan.

        "Ada problem pak wali kota ini belum bisa mengonsolidasikan ASN. Jangankan bicara publik secara keseluruhan, bicara internal saja kepuasan ASN itu ada problem tingkat kepuasan yang negatif," ungkapnya.

        Selain itu, ada juga faktor lain yang menyebabkan ketidakpuasaan ASN. Salah satunya adalah tingkat pendidikan ASN. "Menjadi problem memang ASN itu kan tentu punya pendidikan lebih tinggi dalam kelompok masyarakat dan biasanya berpikirnya kritis," katanya.

        Pada kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kota Bandung Fraksi PDIP Kota Bandung, Folmer Siswanto Silalahi, menyambut baik diskusi tersebut dengan adanya komunitas yang turut  melakukan fungsi evaluasi pengawasan terhadap kinerja Pemkot Bandung dalam pembangunan.

        Baca Juga: Dukung UMKM, PDIP Jabar Punya Aplikasi Media Pintar Perjuangan

        "Ini bukti kolaborasi sistem penanganan kita modern dengan konsep pentahelix," katanya.

        Menurutnya, sering kali dihadapkan pada data yang tidak ada pembanding. Adanya hasil survei ini bisa membantu kinerja anggota dewan. "Tentu sangat membantu kami dengan adanya hasil survei ini," ujarnya.

        Meskipun demikian, hasil survei ini belum bisa menjadi acuan untuk menilai kinerja Wali Kota Bandung selama tiga bulan terakhir.

        "Penilaian hari ini bagi saya masih melihat kinerja walikota almarhum mang Oded (Wali Kota Bandung, Oded Danial) sehingga belum bisa secara spesifik untuk menilai Wali Kota Kang Yana (Yana Mulyana)," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: