Nggak Mungkin yang Jaga Tahanan Seorang Jenderal, Refly Harun dan Ahli Pidana Singgung Tempat Penahanan Ferdy Sambo: Masyarakat Perlu Tahu!
Kasus tewasnya Brigadir J atau Yosua Hutabarat memasuki babak baru seiring dengan Ferdy Sambo yang akan ditetapkan sebagai tersangka. Terkini, rekonstruksi ulang pembunuhan tersebut akan dilaksanakan.
Setelah Ferdy Sambo ditetapkan jadi tersangka, riuh publik bukannya menyurut tetapi justru main menguat. Kini tempat penahanan Ferdy Sambo juga jadi sorotan.
Hal ini disinggung oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun dan Pakar Hukum Pidana Muhammad Taufiq dalam diskusi mereka di Channel Youtube Refly Harun.
Menurut Taufiq, tempat penahanan Ferdy Sambo sampai sekarang masih menjadi pertanyaan publik, padahal jika pada kasus lain seperti aktivis yang ditangkap (anton permana, syahganda nainggolan, dll) semua diketahui apakah ditahan dalam sel tahanan atau tidak.
“Itukan diperlihatkan, kenapa peristiwa ini masyarakat tidak pernah tahu sebenarnya Ferdy Sambo ini ditahan di mana, di sel tahanan atau tidak?” ujar Taufiq, dikutip Selasa (30/8/22).
Taufiq pun sesumbar punya pengalaman bahwa akses tahanan dengan dunia luar bukanlah tanpa celah sekalipun di Markas Komando Brimob.
Untuk itu, keberadaan Sambo yang sesungguhnya perlu dijelaskan ke publik.
“Jangan membayangka ditahan di Mako Brimob itu tahanannya begitu susah, memang pintunya berlapis-lapis tetapi di situ masih memungkinkan orang itu berinteraksi dengan dunia luar dan mudah misalnya memesan makanan dst. Jadi fakta-fakta ini kan harus disampaikan ke masyarakat,” jelas Taufiq.
Pembicaraan berlanjut dengan Refly yang menyebut bahwa faktor kepangkatan sangat mungkin berpengaruh dengan status Jenderal Bintang dua yang dimiliki Sambo.
Sedangkan untuk penjagaan tahanan menurut Taufiq hanya setingkat kombes.
“Nggak mungkin karena tertinggi Kombes, secara psikologi hierarcy itu sangat-sangat berpengaruh. Karena itu masyarakat berhak mendapat akuntabilitas kejelasan,” ujar Taufiq.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto