Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kantor PPP Kembali Dikepung Mahasiswa dan Santri, Wah!! Ada Apa Nih?

        Kantor PPP Kembali Dikepung Mahasiswa dan Santri, Wah!! Ada Apa Nih? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Menteng, Jakarta Pusat, kembali digeruduk oleh ratusan massa aksi yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa dan Santri Bela Kiai.

        Massa aksi meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya.

        Koordinator Aksi, Septian menyebut aksi kali ini merupakan gerakan mahasiswa dan santri yang tidak terima atas pernyataan Suharso terkait “kiai amplop”. Menurutnya, Suharso sebagai pejabat publik tidak pantas mengujarkan kebencian atas suatu kaum di muka publik.

        Baca Juga: Isu Kenaikan Harga BBM, Suharso Monoarfa: Pasti Ada Tambahan Anggaran Kompensasi dan Subsidi Energi

        “Berdasarkan video yang beredar di publik beberapa waktu lalu di KPK, Suharso menyebut kiai amplop dimana cikal bakal terjadi korupsi. Hal ini melukai hati nurani kami sebagai umat Islam, khususnya para kiai,” katanya, Jumat (2/9/2022).

        Baca Juga: Suharso Monoarfa Khilaf Ngomong Soal Amplop Kyai, Waketum PPP Langsung Gercep Minta Maaf

        Lewat aksi kali ini, Septian meminta Suharso untuk mundur dari jabatan ketua umum partai Islam. Selain itu, dia juga mendesak penegak hukum untuk segera menindaklanjuti pernyataan Suharso yang dinilai sebagai ujaran kebencian.

        “Kita harap, melalui aksi ini Suharso segera mundur karena sangat tidak layak memimpin partai Islam. Selanjutnya, para penegak hukum agar menindaklanjuti laporan yang ada terkait persoalan ini,” tegasnya.

        Buntut dari ucapannya di KPK, Suharso telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Polda DIY, dan Bareskrim Polri. Adapun laporannya masuk ke dalam Pasal 156 dan 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), tentang kebencian atau penghinaan terhadap suatu agama atau golongan di muka umum.

        Sementara sebelumnya, Ketum PPP Suharso Monoarfa, merespon desakan mundur bagi dirinya dari kursi nomor satu di partai. Ia mengaku sudah menjelaskannya ke pihak internal PPP dan meminta maaf.

        "Saya juga bahkan sudah menyatakan permohonan maaf saya. Mungkin cara memberi contohnya enggak pas," kata Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (25/8/2022).

        Suharso juga mencoba untuk meluruskan atas apa yang disampaikannya saat berpidato tersebut. Dalam kesempatan itu, ia sempat bertemu sejumlah tokoh semisal Wakil Ketua Majelis Syariah PPP KH Afifudin Muhajir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: