Nyatakan Masih Ketua Umum PPP, Suharso Nggak Main-main: Pemilu Sudah Dekat, yang Tidak Mau Konsolidasi Minggir!
Gejolak internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak tertahan lagi. Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) oleh para Majelis dan Mahkamah Partai dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas).
Suharso Monoarfa mengklaim dirinya masih merupakan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan. Hal itu ia sampaikan menyusul pencopotan dirinya sebagai ketum PPP. Suharso sekaligus menegaskan bahwa apa yang sedang berkembang saat ini terkait pencopotan dirinya adalah tidak benar.
Suharso juga menyoroti para pihak yang berseberangan dengan dirinya dan ikut andil mencopot dirinya adalah para pelanggar anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.
Menurut Suharso, waktu Pemilu yang kian dekat seharusnya digunakan PPP untuk memperkuat konsolidasi, bukan sebaliknya.
Suharto juga melayangkan ultimatum kepada kader-kader yang enggan mengikuti aturan dan susah untuk berkonsolidasi untuk minggir.
"Pemilu sudah dekat kami harus konsolidasi yang tidak mau konsolidasi minggir," tegas Suharso dikutip dari video beredar.
Jangan Seret Jokowi
Suharso meminta internal Partai Persatuan Pembangunan yang menjadi pihak menggulingkan kekuasaannya dari kursi ketua umum, tidak membawa-bawa nama Presiden Jokowi.
Hal itu ditegaskan Suharso kepada para kader di acara Workshop Nasional Anggota DPRD se-Indonesia di Jakarta Pusat.
"Jangan bawa-bawa nama presiden, jangan bawa-bawa nama lembaga-lembaga negara. Dan saya juga tidak sedang membawa nama presiden dan membawa nama lembaga-lembaga negara," kata Suharso dikutip dari tayangan video, hari ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto