Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ke Mana Tangisan Megawati dan Puan Saat Jokowi Naikkan Harga BBM? Jaringan Nusantara: Harusnya PDIP Konsisten seperti di Era SBY

        Ke Mana Tangisan Megawati dan Puan Saat Jokowi Naikkan Harga BBM? Jaringan Nusantara: Harusnya PDIP Konsisten seperti di Era SBY Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Momen saat pemerintah putuskan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mendapat respons protes dari berbagai kalangan. Namun berbeda dengan para petinggi PDIP seperti Megawati dan Puan Maharani.

        Keduanya tidak banyak bicara atau protes saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat keputusan ini. Hal ini jelas berbeda dengan saat masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu dipenuhi tangisan elite PDIP ketika pemerintah menaikkan harga BBM.

        Baca Juga: PDIP Dukung Pemerintah Naikkan BBM, Rocky: Sekarang Kalau Disurvei Pasti Turun Elektabilitasnya, Tapi Kan Ada Perdukunan Survei

        "Jokowi naikkan BBM Ibu Mega dan Puan kok tidak menangis," kata pendiri Jaringan Nusantara (JN) Aam Sapulete perbincangan di Jakarta, Rabu sore, (7/9/2022).

        Aam menilai, para petinggi PDIP yang menangis saat BBM dinaikkan di era SBY hanya mencari simpati rakyat.

        "Harusnya para petinggi PDIP menunjukkan sikap konsisten seperti yang diperlihatkan di era SBY menolak kenaikan harga BBM," paparnya.

        Baca Juga: Pemerintah Janji Bakal Turunkan Harga BBM, Erick Thohir: Banyak yang Bicara, Pasti Kami Turun

        Kata Aam, publik bisa menilai sendiri ketika PDIP berkuasa. "Masyarakat mempertanyakan PDIP sebagai partainya wong cilik ketika mendukung kenaikan BBM di era Jokowi," jelas Aam.

        Aam mengatakan, kenaikan harga BBM berdampak terhadap meroketnya berbagai kebutuhan pokok.

        Pendapatan masyarakat tidak naik, harga kebutuhan pokok meningkat. Ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan angka kemiskinan meningkat," ungkapnya.

        Baca Juga: Kata Dokter Tifa Buat yang Masih Percaya BBM Disubsidi: 'Tolol dan Goblok!'

        Selain itu, Aam juga heran ketika SBY berkuasa, Jokowi maupun elite PDIP tidak setuju dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai).

        "Namun, BLT kemudian ternyata dipakai Jokowi sebagai upaya memberikan bantuan terhadap masyarakat yang terdampak kenaikan BBM," jelas Aam.

        Aam pun mempertanyakan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengeluarkan kebijakan menaikkan pajak dan harga BBM di tengah masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi. 

        Baca Juga: Sulit Betul Jadi Anies Baswedan... Jokowi yang Naikin Harga BBM, Anies Diminta Gratiskan Ongkos Transportasi Umum: Upaya Kurangi Polusi

        "Ibu untuk apa sekolah tinggi-tinggi sampai ke luar negeri, ketika diberi amanah menjadi menteri bisa nya hanya menaikkan harga BBM, menaikkan pajak? Alasannya untuk rakyat, tapi rakyat juga yang dibuat susah," pungkas Aam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: