Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gawat! Militer Israel Persiapkan Drone Tempur buat Operasi di Tepi Barat Palestina

        Gawat! Militer Israel Persiapkan Drone Tempur buat Operasi di Tepi Barat Palestina Kredit Foto: Reuters/Amir Cohen
        Warta Ekonomi, Tel Aviv -

        Pesawat nirawak atau drone bersenjata telah dipersiapkan militer Israel (IDF) dalam operasi kontra-terorisme di Tepi Barat Palestina.

        Hal tersebut menyusul makin meningkatnya kekerasan di seluruh wilayah tersebut beberapa waktu belakangan.

        Baca Juga: Jenderal Tinggi Iran Pamer Puluhan Kota Dibentuk Sistem Pertahanan Sipil, Israel Bisa Apa?

        Melansir The Jerusalem Post, Kamis (8/9/2022) yang mengutip KAN, Komandan Divisi Yudea dan Samaria Brigjen Yaniv Alaluf dan komandan Brigade Menashe Kolonel Arik Moyal baru-baru ini menjalani pelatihan untuk mengoperasikan pusat komando serangan angkatan udara yang memantau dan mengendalikan drone bersenjata.

        Setelah pelatihan tentang sistem, mereka akan dapat memerintahkan penggunaan drone selama operasi.

        Militer Israel telah melakukan operasi malam di Tepi Barat sebagai bagian dari Operasi Break the Wave dalam upaya meredam gejolak di Tepi Barat.

        Fokus operasi tersebut adalah  kota Jenin dan Nablus di Tepi Barat utara.

        Selama empat bulan, lebih dari 2.050 operasi kontraterorisme dilakukan,dan sekitar 1.500 orang buronan ditangkap dan ratusan senjata disita.

        Bentrokan kekerasan berkali-kali dengan tembakan senjata berat yang diarahkan ke pasukan Israel menjadi kejadian yang hampir biasa selama penggerebekan.

        Hampir 90 warga Palestina telah tewas selama bentrokan, termasuk satu orang yang diidentifikasi sebagai Yunis Ghassan Tayeh, 21 tahun.

        Tayeh tewas di kamp pengungsi Far'a setelah dia melemparkan peledak ke arah pasukan  Israel.

        Meningkatnya kekerasan membuat  Kepala Staf IDF Letjen Aviv Kohavi memperingatkan bahwa aktivitas militer di Tepi Barat dapat meningkat jika perlu.

        Berbicara pada konferensi militer pada hari Senin (5/9/2022), dia menyalahkan sebagian dari kekerasan tersebut pada Otoritas Palestina. 

        “Sebagian dari peningkatan terorisme berasal dari ketidakberdayaan pasukan keamanan Otoritas Palestina, yang menyebabkan kurangnya pemerintahan di daerah-daerah tertentu di Yudea dan Samaria, dan ini adalah lahan subur bagi pertumbuhan terorisme,” katanya.

        Baca Juga: Saat Israel Ngaku Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Dibunuh Tentaranya: Gak Sengaja

        Selama dekade terakhir, penggunaan operasional drone oleh angkatan udara di seluruh dunia dan oleh Israel telah meningkat secara drastis.

        Hampir setiap operasi sekarang memanfaatkan penggunaan platform ini.

        Skuadron drone IAF (angkatan udara Israel)  terbang sekitar 80% dari semua jam terbang IAF.

        Dengan empat skuadron drone yang berbasis di Pangkalan Angkatan Udara Palmachim, 70% dari semua jam terbang IAF lepas landas dari pangkalan di selatan Tel Aviv.

        Drone yang diterbangkan oleh IAF dapat dikerahkan pada berbagai misi, mulai dari pengawasan target di negara musuh hingga melacak penyelundupan senjata hingga menghancurkan target musuh.

        Drone memainkan peran penting dan integral dalam perang dengan Hamas bulan Mei 2021. 

        Menurut data yang dirilis IDF, sekitar 643 misi dilakukan oleh drone dengan total 132,6 jam terbang selama 11 hari pertempuran.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: