Kemendag: Konsep Aset Kripto Nantinya Akan Memberikan Dampak Positif, Begini Maksudnya!
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga kembali menyampaikan, perdagangan aset kripto merupakan bagian dari ekonomi digital yang sedang berkembang di Indonesia. Konsep kripto dan blockchain nantinya akan memberikan dampak positif, serta pengaruh luas dan intensif dalam berbagai sektor.
Hal tersebut disampaikan Wamendag Jerry Sambuaga saat menghadiri acara Block Community Conference 2022 yang diselenggarakan oleh PT Indodax Nasional Indonesia di Yogyakarta, mengutip dari siaran resminya, Sabtu (10/9/2022).
“Aset kripto akan mengubah pola-pola pengaturan ekonomi perdagangan lama dari berbasis otoritas negara menjadi otoritas pasar dan komunitas. Maka dari itu, aset kripto harus teratur dan terlembaga, serta harus di bawah pengaturan negara,” terang Wamendag.
Baca Juga: Daftar Lima Negara Terburuk dalam Perpajakan Kripto
Salah satunya, ia menjelaskan, Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menerbitkan Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Peraturan ini merupakan pembaruan sekaligus mencabut Perba Nomor 7 Tahun 2020.
Pada Perba Nomor 7 Tahun 2020, terdapat 229 jenis aset kripto yang dapat diperdagangkan. Kemudian, dengan diterbitkannya Perba Nomor 11 Tahun 2022, maka jumlah tersebut meningkat menjadi 383 jenis.
Sedangkan, pertumbuhan nilai transaksi maupun jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia, lanjut Jerry, sangat luar biasa. Pada 2021, keseluruhan nilai transaksi aset kripto telah menyentuh Rp859,4 triliun atau tumbuh sebesar 1,223 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Sekretaris Ekonomi Inggris Dukung Inggris Jadi Negara Ramah Kripto
Untuk periode Januari hingga Juli 2022, nilai transaksi yang terjadi sebesar Rp232,45. Sementara, jumlah pelanggan terdaftar hingga Juli 2022 mencapai 15,6 juta pelanggan dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 693 ribu pelanggan per bulan.
Jerry menjelaskan, meskipun harga aset kripto sedang mengalami penurunan, namun tidak mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen ini. Fenomena penurunan harga ini juga merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari suatu mekanisme pasar pada industri aset kripto.
Kementerian Perdagangan melalui Bappebti mengatur industri ini dalam sejumlah peraturan agar menciptakan ekosistem perdagangan fisik aset kripto yang transparan, efisien, dan efektif dalam suasana persaingan yang sehat.
Baca Juga: Wakil Ketua Federal Reserve Anjurkan Perdalam Pengawasan pada Aktivitas Kripto
“Perkembangan nilai transaksi maupun pelanggan aset kripto yang luar biasa ini perlu untuk terus dikawal bersama agar perdagangan fisik aset kripto di Indonesia tetap berada di koridor yang benar,” pungkas Jerry.
Sebagai informasi, Block Community Conference 2022 adalah sebuah kegiatan yang mempertemukan pakar dalam bidang blockchain dan kripto dengan para pelaku industri untuk berkumpul dalam satu tempat, berinteraksi berbagi pengetahuan serta pengalaman, dan perkembangan terkini dalam dunia blockchain.
Acara ini dihadiri oleh para pembicara yang ahli di bidang kripto dan blockchain dari dalam dan luar negeri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty