Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kunjungan ke Lebak, Mensos Serahkan Bantuan ke Warga Penderita Jantung Bocor dan Penyakit Mata

        Kunjungan ke Lebak, Mensos Serahkan Bantuan ke Warga Penderita Jantung Bocor dan Penyakit Mata Kredit Foto: Kemensos
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi dua anak yang menderita penyakit jantung bocor dan penyakit mata di Desa Kadujajar Malingping, Lebak, Banten, hari ini, Senin (12/9/2022).

        Setibanya di Malingping, Mensos langsung menyapa Jamaludin Farid, penderita jantung bocor, dan Muhammad Fadil, penderita penyakit mata. Mensos menyempatkan diri memberikan langsung mainan berupa mobil-mobilan kepada kedua anak tersebut.

        Baca Juga: Temui Mahasiswa, Mensos Risma Bahas Kenaikan Bahan Bakar Minyak hingga BLT BBM

        Bersama kitabisa.com, Mensos menyerahkan bantuan dari donatur senilai Rp247 juta untuk Jamal, dan Rp72,7 juta untuk Fadil. Dana ini digunakan untuk biaya penunjang pengobatan dan kebutuhan selama perawatan. 

        "Pertama, saya menghormati para donatur. Kedua tentunya memberikan semangat, terutama kepada orang tua yang anaknya menderita. Bahwa sebetulnya masih ada lho saudara-saudara kita yang peduli kepada mereka. Jadi mereka tidak boleh putus asa," kata Risma dalam keterangannya, Senin (12/9/2022).

        Pada kunjungannya kali ini, Mensos kembali menekankan komitmen Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membantu masyarakat sampai tuntas. 

        Diketahui, Jamaludin Farid, balita berusia tiga tahun menderita jantung bocor sejak usianya tiga bulan. Namun Jamal tidak mendapatkan tindakan medis yang tuntas karena orang tuanya tidak mempunyai biaya yang cukup. Mengetahui hal tersebut, atas arahan Mensos Risma, Sentra Galih Pakuan Bogor langsung melakukan respons kasus untuk memberikan bantuan kepada keluarga Jamal. 

        Dari sisi kesehatan, Jamal telah mendapatkan tindakan medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta dengan pembiayaan dari BPJS Kesehatan. Namun BPJS yg digunakan masih bersifat mandiri. Oleh karena itu, Kemensos berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu pengalihan kepersertaan BPJS menjadi Peserta Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK). 

        Baca Juga: Mensos Risma Sudah Atur Langkah Strategis, BLT BBM Tahap 1 Akan Disalurkan di 445 Kabupaten/Kota

        Untuk membantu meringankan kebutuhan sehari-hari, Kemensos memberikan bantuan berupa pemenuhan hidup layak dan penambahan modal usaha. Ayah Jamal, Solihun, sehari-hari mengais rejeki dengan berjualan es doger. Dari berjualan, ia mendapatkan untung sebesar Rp50 ribu setiap harinya yang ia pakai untuk memenuhi kebutuhan hidup empat anggota keluarga. Namun kadang Solihun tidak bisa berjualan karena motor yang digunakan kerap mogok. 

        Untuk itu, Kemensos memberikan bantuan perbaikan motor untuk Solihun agar ia bisa bekerja tanpa khawatir kendaraannya mogok. Solihun juga diberikan tambahan modal untuk usaha es dogernya. 

        "Saya bersyukur sekali, sekarang gak perlu khawatir lagi gak bisa jualan karna motor mogok. Anak-anak saya juga dikasih bantuan macam-macam. Ada mainan, ada sepeda juga," ucapnya. 

        Kemensos memberikan bantuan pemenuhan hidup layak berupa kebutuhan pokok, penambahan nutrisi, dan juga mainan untuk Jamal dan keluarganya. Adapun, total bantuan yang berikan Kemensos kepada keluarga Jamal adalah Rp18,2 juta. 

        Baca Juga: Mudah! Ini Cara Cek Nama Penerima BLT BBM Rp600 Ribu Terbaru dari Kemensos

        Sementara itu, hadir pada kesempatan yang sama, Muhammad Fadil, anak penderita penyakit mata asal Desa Paja, Kecamatam Sajira, Kabupaten Lebak. Kelopak mata Fadil membengkak dan matanya kerap terasa perih. Anak berusia tujuh tahun ini pernah dibawa ke rumah sakit, namun pengobatannya tidak tuntas karena terkendala biaya. 

        Kemensos lalu membawa Fadil berobat dan melunasi tunggakan BPJS mandiri sebesar Rp3,1 juta dan denda tunggakan BPJS senilai Rp8,3 juta. Keanggotaannya juga sudah aktif dan dapat digunakan kembali. Selain itu, Kemensos dan pihak terkait tengah mengadvokasi agar kepersertaan BPJS bisa dialihkan ke BPJS PBN JK. 

        "Selama ini gak bisa berobat karena gak ada biaya. Alhamdulillah ada yang peduli. Saya berterima kasih kepada Bu Menteri, saya dikasih bantuan banyak banget. Apalagi anak saya dibantu operasinya, sekarang gak malu lagi," ucap Sukamariah, Ibu kandung Fadil.

        Fadil tinggal di rumah berukuran 6x8 meter, berlantai tanah, kondisi dinding hebel namun belum diplester, dan tidak ada plafon. Di rumah ini, bocah yang duduk di bangku kelas 2 SD itu tinggal bersama Ibu, ayah tiri, dan kakak perempuannya. Ayah Fadil, Asep Mulyana meraup rupiah dengan menggarap sawah milik orang lain, sedangkan ibunya, biasanya berjualan gorengan. Namun saat ini terhenti karena kurangnya modal. 

        Baca Juga: Kisah Pemuda Papua Bangkit Melawan Keterbatasan, Kemensos Hadir Menawarkan Kesempatan

        Oleh Kemensos, keluarga Fadil mendapat bantuan perbaikan rumah senilai Rp61,7 juta. Sebagai bentuk pemberdayaan, Kemensos memberikan bantuan ATENSI Kewirausahaan berupa ternak domba sebanyak empat ekor dan bantuan modal usaha dagang gorengan dan minuman untuk ibunya. 

        Tak hanya itu, Fadil dan kakaknya mendapat perlengkapan sekolah dan tambahan nutrisi. Rumah baru mereka pun diberi perlengkapan rumah tangga, berupa peralatan dapur, perlengkapan tidur, peralatan mandi, dan tempat pakaian. Total bantuan yang diterima Fadil dari Kemensos adalah senilai Rp103,4 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: