Badan Pengurus Pusat Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (BPP AEKI) akan menggelar Creative Coffeepreneur Journey di Takengon, Aceh Tengah, 2-5 Oktober 2022.
Ketua Umum BPP AEKI, Irfan Anwar, mengatakan Creative Coffeepreneur Journey bertujuan untuk mengingatkan semua pemangku kepentingan agar menjaga keberlangsungan industri kopi di Indonesia.
Baca Juga: Menparekraf Dorong Kopi Robusta Jadi Produk Unggulan Kota Pagar Alam Sumsel
"Acara ini diharapkan bisa semakin mengetahui potensi, masalah, dan mencari solusi permasalahan kopi di daerah-daerah produsen kopi," katanya, Kamis (22/9/2022).
Dikatakannya, acara tersebut terbuka untuk umum dan seluruh peserta akan diajak melihat perkebunan kopi di Takengon. Para peserta, juga akan mendapatkan edukasi soal kopi, mulai dari proses mengolah ataupun penanaman kopi.
"Acara itu juga akan menggelar FGD (forum group discussion) untuk mendiskusikan/membahas perkembangan dan kesejahteraan para pelaku usaha kopi, mulai petani hingga eksportir kopi," ujarnya.
Baca Juga: Kopi Kenangan Gandeng ADA dan Karafuru Hadirkan Konsep Pahlawan Zaman Modern
Dijadwalkan Creative Coffeepreneur Journey yang digagas Irfan Anwar itu dilakukan juga ke daerah penghasil kopi lainnya seperti Lampung.
"Langkah itu memanfaatkan momentum membaiknya perekonomian global dan dukungan kuat pemerintah untuk mendorong ekspor," ujarnya yang juga pengusaha muda asal Sumut.
Pada 2021, nilai ekspor kopi Indonesia sebesar 850 juta dolar AS atau turun dari devisa yang pernah diraih dengan angka tertinggi 1,2 miliar dolar AS. Penurunan devisa karena melemahnya volume ekspor akibat produksi rendah dampak cuaca.
"AEKI berharap, ekspor kopi semakin membaik sehingga bukan saja bisnis eksportir menggeliat terus, tetapi juga mendorong pendapatan ekonomi petani, pedagang dan pemerintah meningkat," ujarnya.
Baca Juga: Disaksikan Erick Thohir, Telkom Bawa Kopi Indonesia Sampai ke Belanda
Apalagi, harga kopi di pasar lokal sedang cukup bagus, yakni sebesar Rp105. 000 per kg untuk grade 1 siap ekspor.
"Kopi Indonesia masih sangat diminati karena cita rasanya, meski pasar ekspornya harus bersaing ketat khususnya menyangkut harga jual," katanya.
Baca Juga: Teken Kontrak Rp22 Miliar dengan Biji Kakao, Mikael Jasin Siap Bawa Kopi Indonesia Mendunia
Takengon, Aceh Tengah sendiri, ujar Irfan, merupakan penghasil kopi arabika yang dikenal dengan Kopi Gayo.
"Kopi Gayo, salah satu jenis kopi Indonesia yang paling digemari konsumen di dalam negeri dan luar negeri. Produsen specialty kopi Indonesia 'Kopi Gayo' harus terus dijaga," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: