Ada Udang di Balik Batu? Lembaga Survei Mendadak Menangkan Anies Baswedan, Rocky Gerung Kasih Peringatan Keras: Mungkin Supaya Pak Jokowi…
Meski selalu masuk posisi atas hasil survei elektabilitas kandidat calon presiden di sejumlah lembaga survei, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan cenderung stagnan dibandingkan sosok lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Setiap lembaga survei mengeluarkan hasil perhitungan mereka, hampir bisa dipastikan Anies akan berada di posisi dua nama tadi, dengan Ganjar yang cenderung selalu dominan di posisi pertama.
Centre for Strategic and International Studies atau biasa disebut (CSIS) berdasar surveinya sekan mendobrak pakem “Ganjar pemenenang” dengan menyebut, jika terjadi head to head dengan Ganjar atau Prabowo maka Anies lah yang akan menang.
Mengenai temuan kemenangan Anies di survei CSIS ini, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara. Rocky menganggap selama ini memang meningkatnya elektabilltas Anies “dipendam” lembaga survei dan CSIS mencoba menguak kebenaran yang ada.
“Kan faktanya pasti begitu, daripada berupaya menyebunyikan naiknya elektabilitas Anies mending dipromosiin aja,” jelas Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief, dikutip Selasa (27/9/22).
Namun, menurut Rocky diangkatnya Anies bukannya tanpa alasan. Rocky menganggap ini ada kaitannya terhadap upaya penjegalan Anies yang makin kencang terlihat.
Sehingga menurut Rocky mungkin diperlukan sinyal agar siapapun yang punya kuasa segera bertindak.
“Supaya mungkin Pak Jokowi tahu bahwa Anies berbahaya nih, kalau butuh Sprindik (Surat Perintah Penyidikan) mesti dikeluarin lebih cepat,” jelas Rocky.
Khusus CSIS, Rocky membeberkan lembaga tersebut berbeda dibanding lembaga lain yang melakukan Survei. Hal ini karena menurut Rocky pertimbangan CSIS lebih ke politis dan ideologis, bukan kepentingan pembiayaan dsj.
“Jadi kita boleh berhitung memang ditentukan survei Anies itu tinggi dan CSIS pasti benar. Kalau ada yang lain bilang Anies rendah itui pasti salah karena pasti lawannya yang bayar. Kalau CSIS memang mau tahu Anies acceptabilty sudah sampai ke daerah atau belum, karena kepentingan CSIS adalah membaca politik Anies ini ke kanan, kiri, atau tengah, dan bagi CSIS saya kira tetap Anies dianggap didukung oleh politik kanan (Islam),
“Jadi politik Identitas itulah yang kelihatannya membuat CSIS mengumumnkan angka itu bahwa Anies menang lawan siapapun kalau duel. Nah itu kalau kita baca terbalik, maka harus hati-hati dengan Anies. Itu artinya sinyal bahwa mungkin Anies akan dikerjain banyak lagi. Mungkin nggak dapat tiket atau ditolak partai politik macam-macam lah, tapi saya anggap membaca CSIS haarus membaca dua dimensi, Dimensi elektabilitasnya dan ideologisnya,” jelas Rocky.
Sebelumnya, dalam survei CSIS simulasi dua nama, elektabilitas Anies mencapai 47,8% melawan Ganjar yang punya elektabilitas 43,9%. Anies juga menang head to head melawan Prabowo. Elektabilitastas Anies 48,6%, sedangkan Prabowo 42,8%.
Survei CSIS ini dilaksanakan pada 8-13 Agustus 2022, melibatkan 1.192 sampel populasi di 34 provinsi di Indonesia dengan margin of error +/- 2,84% pada tingkat kepercayaan 95%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto