Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dikabarkan Duet Bareng AHY di Pilpres 2024, Respons Anies Gak Disangka-Sangka!

        Dikabarkan Duet Bareng AHY di Pilpres 2024, Respons Anies Gak Disangka-Sangka! Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banyak yang menilai pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY akan jadi duet maut pada Pilpres 2024. Lalu apa kata Anies kemungkinan berduet dengan AHY? Gubernur DKI Jakarta itu hanya mengacungkan jempol.

        Anies menghadiri acara pengarahan Presiden Jokowi di JCC, Jakarta, kemarin. Usai acara, Anies dikerubuti wartawan. Salah satu wartawan menanyakan Anies soal pencapresan. 

        Sayangnya, Anies ogah berkomentar soal kabar dirinya bakal diumumkan sebagai capres pada 10 November mendatang.

        Baca Juga: Gak Terima Anies Jadi Pemenang, Ferdinand Curigaan Terus: Pasukannya Sudah Diorganisir!

        “Ini saya masih ngurus Jakarta sampai 16 Oktober. Jadi nanti setelah 16 Oktober lah itu dibahas. Saya konsentrasi dulu lah,” kata Anies.

        Saat ini, kata Anies, dirinya hanya ingin menyelesaikan tugasnya di Jakarta. Ketika periode jabatannya habis, baru ia akan berbicara mengenai Pilpres.

        Sementara itu, Anies hanya senyum dan berlalu saat ditanya tentang kemungkinan duet dengan AHY di Pemilu 2024. Sembari berlalu, ia hanya mengangkat tangannya dan memberikan kode jempol kepada para media yang bertanya.

        Untuk diketahui, selama ini Anies dan AHY memang selalu dijodoh-jodohkan menjadi pasangan capres dan cawapres. Apalagi berdasarkan beberapa hasil survei, pasangan Anies-AHY sangat tinggi.

        Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengakui, jika duet, Anies-AHY bakal tak terkalahkan. Hal ini dilihat dari berbagai hasil survei.

        Hal itu tentu akan menjadi pertimbangan Demokrat untuk mengusung duet Anies-AHY di 2024. Kendati demikian, ini akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan partai calon mitra koalisi.

        Saat ini, Demokrat belum memunculkan nama capres-cawapres melainkan fokus pada kriteria. Herzaky menyebut nama capres-cawapres akan mengerucut usai diskusi koalisi. Sampai saat ini Demokrat belum punya koalisi tetap, meski intens berkomunikasi dengan NasDem dan PKS.

        “Kalau dari kami jelas, sampai dengan saat ini kami masih terus bicara mengenai kriteria, dari kriteria baru kami munculkan nama, ya memang nama capres ada beberapa usulan yang akan segera mengerucut ini, tetapi tentunya hasil diskusi di koalisi ini akan kami bawa kembali di forum internal majelis tinggi partai, kalau nama,” katanya.

        Dia juga menyebut soal Anies yang masuk dalam bursa pencalonan capres 2024. Demokrat, akan mendengarkan aspirasi kader yang ingin AHY maju juga di pilpres mendatang.

        “Kalau bicara Mas Anies masuklah di salah satu yang (disepakati), mungkin ya bisa saja, karena saat ini kan banyak yang lagi beredar nama Mas Anies. Di sisi lain, kader menginginkan bahwa Mas AHY bisa ikut dalam kontestasi pilpres. Namanya aspirasi kader, kami harus dengarkan,” kata Herzaky.

        Sementara, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, partainya bakal mengumumkan koalisi dan capres yang diusung untuk berlaga di Pemilu 2024, 10 November 2022. Peluang mundurnya tanggal deklarasi bisa disebabkan karena kesepakan koalisi tidak tercapai.

        Willy menyebut, pembentukan koalisi mesti berdasarkan chemistry sehingga tidak terkesan kawin paksa. Menurutnya, ada dua lapisan yang diperhatikan sebelum memutuskan koalisi. Pertama, Nasdem dan calon mitra koalisinya mesti membangun kesepahaman antarpartai. Saat ini, Nasdem masih berkomunikasi intensif dengan Demokrat dan PKS.

        Kedua, hubungan antara kandidat dengan partai. Dalam hal ini,ketiga partai belum menyepakati ihwal sosok yang digadang-gadang maju dalam Pilpres 2024. “Namanya masih lonjong, belum bulat. Apalagi pasangannya. Tentunya kami kedepankan rasionalitas dalam proses kandidasi ini,” ungkap Willy.

        Bagaimana perhitungan pengamat soal Anies-AHY? Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menilai, psikologi Anies belum mantap saat menjawab pertanyaan media tentang sosok AHY yang digadang-gadang sebagai cawapres. Hal itu ditengarai posisi Anies sendiri yang belum pasti diusung oleh parpol.

        Soal gesturyang diberikan Anies, pria yang akrab disapa Hensat itu menganggap sebuah jawaban diplomatis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: