Gugus Tugas Pemuda Katolik Didukung Kominfo Gelar Webinar Pemuda Penggerak Transformasi Digital
Departemen Gugus Tugas Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) menggelar kegiatan webinar seri II tentang "Pemuda Penggerak Transformasi Digital Di tanah Papua" dalam program Papua Edukatif yang berlangsung secara daring (online) melalui zoom yang berlangsung pada, Sabtu (1/10/2022).
Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, SE., M.Com mengungkapkan bahwa hampir 77 persen penduduk Indonesia sudah melek teknologi digital atau setara 210 juta penduduk Indonesia sudah mengenal digitalisasi, terutama generasi muda saat ini.
"Teknologi akan membantu kita dan organisasi kita untuk lebih efektif dan efesien serta lebih mudah. Anak-anak muda bisa menjangkau dunia dengan mengakses teknologi digital saat ini," ungkapnya.
Baca Juga: Mendorong Transformasi Digital, Pembangunan Infrastruktur dan SDM Dipercepat
Menurut Widodo, konektivitas yang semulanya dicanangkan pada tahun 2032 semua pelosok sudah terkoneksi jaringan telekomunikasi, maka telah dimajukan dan direncanakan akhir tahun ini semua daerah sudah bisa mengakses jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia.
Hal ini tidak terlepas dari program Kemenkominfo untuk mendorong pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan memasang jaringan di seluruh daerah sehingga bisa koneksi ke depan dan tidak ada daerah lagi yang tidak mendapatkan jaringan telekomunikasi, tetapi semua daerah bisa terkoneksi jaringan 4G yang telah dibangun sampai hari ini ke pelosok-pelosok negeri di Indonesia.
"Di samping infranstruktur harus digalakan terus. Harus ada road map government atau digital, termasuk kita bisa sahkan. DPR baru saja mengesahkan UU tentang Perlindungan Data Pribadi," tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Prodi S1 Hubungan Masyarakat Universitas Kristen Sastya Wacana, Dr. Rini Darmastuti, S.Sos., M.Si mengatakan bahwa budaya dalam menggunakan media sosial merupakan sesuatu yang sangat penting.
Menurut Rini, setiap orang yang menggunakan media sosial (medsos) harus membangun budaya yang baik dalam membangun komunikasi dengan orang lain di dalam penggunaan media sosial.
"Budaya media sosial penting harus diperhatikan, sehingga setiap orang bisa saling menghargai dan menghormati antara satu dengan yang lain dan tidak menimbulkan komunikasi yang menimbulkan konflik di dalam medsos," tuturnya.
Rini menjelaskan bahwa ruang lingkup etika dalam bermedia sosial perlu diperhatikan seperti kesadaran dalam melakukan sesuatu harus dengan sadar atau memiliki tujuan, tanggung jawab menanggung kosekuensi dan perilakunya.
Baca Juga: Jaga Kedaulatan Ruang Virtual, Kemenkominfo Dorong Peran Aktif Seluruh Pihak
"Memiliki integritas seperti kejujuran, menghindari plagiasi, manipulasi, dan lain sebagainya. Selain itu, kebijakan dalam hal-hal yang bernilai kemanfaatan, kemanusiaan dan kebaikan dalam menggunakan media sosial," jelasnya.
Tak hanya itu, Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Bondan Wicaksono, S.E., ME mengatakan bahwa pihaknya mempunyai program petra digital yang terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya Kementerian Informasi dan Komunikasi melakukan workshop dan pelatihan mengenai digitalisasi bagi pemuda katolik yang ada di seluruh Indonesia.
Menurut Bondan, literasi digital merupakan hal paling penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama generasi muda agar memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk membangun sumber daya manusia (SDM) kedepannya di Indonesia, khususnya di kalangan para pemuda.
"Program digitalisasi yang dilaksanakan selama ini oleh Pengurus Pusat Pemuda Katolik merupakan bagian dari program kerja dan upaya membangun kolaborasi, sehingga gerakan literasi digital ini terus digaungkan kedepannya," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Relawan TIK Papua, Aldo F. Mooy mengungkapkan bahwa pihaknya terus membangun semangat literasi digital bagi semua kalangan, baik pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan yang ada di Papua.
"Semangat literasi digital terus kami gaungkan dari Relawan TIK Papua bersama-sama dengan komunitas lainnya, seperti memperkenalkan penggunaan media sosial yang baik dan benar, pelatihan perlindungan data pribadi dan lain sebagainya," ucapnya.
Tak hanya itu, Aldo menyatakan pihaknya juga kini melaksanakan kegiatan literasi digital dengan berkolaborasi bersama para jurnalis senior di Papua untuk melakukan program pelatihan mengenai literasi digital dan penulisan berita.
"Ini merupakan semangat kolaborasi untuk memperkenalkan kerja-kerja jurnalis secara dini kepada para siswa dan siswi yang ada di sekolah-sekolah di Papua," ujarnya.
Sementara itu, pemateri kelima dari Jurnalis Kompas.com, Roberthus Yewen menyatakan bahwa semangat membangun literasi digital perlu digaungkan oleh para komunitas literasi di berbagai bidang yang ada di Papua.
"Kita bisa lihat hari ini banyak sekali komunitas yang bergerak di dunia literasi digital, seperti pelatihan literasi digital di bidang UMKM, pendidikan, kesehatan, teknologi dan lain sebagainya di Papua. Ini merupakan langkah maju yang terus dilakukan di tanah Papua," katanya.
Dalam momentum ini, Ketua Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Melkior Sitokdana, ST.,M.Eng mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama para narasumber dan peserta yang telah hadir mengikuti kegiatan ini secara daring yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini. Semoga semangat literasi digital terus kita gaungkan dalam membangun Papua ke depan," ucapnya.
Melkior mengatakan bahwa kegiatan ini tidak terlepas dari kerja sama antara Pengurus Pusat Pemuda Katolik dan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk bersama-sama membangun semangat literasi bagi generasi muda yang ada di Papua.
"Semoga dengan webiner ini para pemuda di Papua terus membangun dirinya dan ikut terlibat dalam program dan kegiatan literasi digital di komunitas dan lingkungannya masing-masing dalam membangun Papua di bidang literasi digital," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam kegiatan webinar seris Papua Edukatif ini mengundang 5 orang narasumber dari berbagai bidang, yaitu Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi Bidang Komunikasi dan Media Massa, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, SE., M.Com, Ketua Prodi S1 Hubungan Masyarakat Universitas Kristen Sastya Wacana, Dr. Rini Darmastuti, S.Sos., M.Si, Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Bondan Wicaksono, SE., ME., Ketua Relawan Tik Papua, Aldo F. Moy dan Jurnalis Kompas.com sekaligus Wakil Ketua Departeman Gugus Tugas PP Pemuda Katolik, Roberthus Yewen, S.Sos., M.Si.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas