Bitcoin Dapatkan Popularitasnya dalam Pergeseran Sentimen Media Arus Utama
Tidak hanya saham dan komoditas saja, banyak mata uang fiat kini telah gagal bertahan terhadap dolar Amerika Serikat (USD), termasuk euro dan poundsterling Inggris.
Namun, di tengah kondisi kritis mata uang fiat ini, cryptocurrency Bitcoin (BTC) berhasil stabil berada pada kisaran nilai US$19.000 sampai US$20.000, menunjukkan kinerja yang cukup menonjol sehingga menarik fokus atau perhatian utama dari media arus utama.
Dilansir dari Cointelegraph pada Senin (10/3/2022), surat kabar Amerika, The New York Times telah menyoroti peningkatan BTC dalam tujuh hari terakhir yang sebanyak 6,5% dan mencatat kini telah menarik perhatian kripto bulls dan bears.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya Pertumbuhan ATM Bitcoin Turun secara Global
Tidak hanya itu, outlet kripto Mafazine juga telah membandingkan kinerja menonjol BTC dengan aset lain seperti yen Jepang, yuan Tiongkok, dan emas.
News.com.au, sebuah situas berita di Australia tersebut, juga telah menyoroti para ahli yang berbicara positif terkait dengan penggunaan BTC dan blockchain di mana beberapa ahli memberikan pandangan optimis bahwa BTC diperkirakan mampu mencapai titik tertinggi pada nilai US$100.000.
Meskipun kini BTC telah menjadi cryptocurrency yang tengah banyak disorot oleh media arus utama di saat sentimen terhadap mata uang fiat mulai bergeser, namun sebelumnya media juga banyak menyoroti cryptocurrency kedua dalam kapitalisasi pasar sebelum BTC, yaitu Ethereum (ETH) yang pada September lalu telah mengalami transisi ke mekanisme konsesus proof-of-stake (PoS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: