Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat Hilirisasi, Menteri Bahlil Yakin Indonesia Bisa Maju

        Lewat Hilirisasi, Menteri Bahlil Yakin Indonesia Bisa Maju Kredit Foto: Martyasari Rizky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya hilirisasi sebagai instrumen negara berkembang untuk menjadi negara maju. Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam orasi ilmiahnya bersama dengan Chairman of the Board & Chief Executive Officer (CEO) Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson di Graha Sepuluh Nopember ITS, Surabaya, Selasa (4/10/2022).

        Dalam orasi ilmiah yang bertajuk Transformasi Ekonomi Melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal tersebut, Bahlil juga menyampaikan bahwa hilirisasi merupakan upaya untuk mengembangkan industri berkelanjutan yang telah terbukti berdampak pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan negara. Pemerintah berupaya serius untuk mendorong hilirisasi dalam penciptaan nilai tambah sumber daya alam, seperti contohnya melalui pembangunan smelter tembaga oleh Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur yang pembangunannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Oktober 2021 lalu.

        Baca Juga: Sempat Pesimis dengan Masalah Investasi Mangkrak, Bahlil: Saat Ini Sudah Terealisasi Rp584 Triliun

        “Kita hadapi gugatan larangan nikel di WTO. Kita juga inisiasi Kompendium Bali dalam TIIMM (Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting) G20 kemarin agar negara-negara G20 sepakati pentingnya hilirisasi untuk mendorong nilai tambah. Kita harus dorong agar Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara tujuan wisata. Dengan hilirisasi ini Indonesia semakin disegani,” tegas Bahlil, mengutip sebagaimana dalam rilisnya.

        Lebih lanjut, Bahlil menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku industri hilirisasi dengan pengusaha nasional di daerah. Tujuannya, agar pengusaha daerah menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri dan mendapatkan manfaat secara maksimal dari sumber daya alamnya. Melalui hilirisasi, Bahlil memaparkan bahwa salah satu tujuannya adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.

        Chairman of the Board & CEO Freeport Mc-MoRan Richard C. Adkerson dalam orasinya juga menyampaikan kebanggaannya atas kontribusi Freeport-McMoRan melalui PT FI yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1972 hingga kini tambang di Papua telah dioperasikan sepenuhnya oleh warga negara Indonesia. Richard juga menjelaskan bahwa dibangunnya smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur merupakan bentuk komitmen PT FI kepada Pemerintah Indonesia.

        “Memang membutuhkan modal yang besar, namun pembangunan smelter ini menjadi suatu kebanggaan karena merupakan smelter single line terbesar yang mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Manfaat smelter ini jauh lebih besar dari sekedar investasi, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan dan pengembangan komunitas. Kesempatan di sektor pertambangan untuk masa mendatang juga masih terbuka,” jelas Richard.

        Baca Juga: Dorong Hilirisasi Indonesia, Bahlil Tak Akan Izinkan Ekspor Jika Tidak Miliki Smelter

        Sementara itu, Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. dalam sambutannya menyatakan apresiasinya atas kunjungan Menteri Investasi dan CEO Freeport-McMoRan ke ITS. Disampaikannya bahwa ITS telah mendesain dan memproduksi perahu panjang (long boat) untuk digunakan di Sungai Mamberamo, Provinsi Papua dan juga kendaraan roda dua berbasis listrik dengan tenaga surya yang digunakan di area pegunungan di Papua.

        “ITS bangga telah berkontribusi untuk berbagai kalangan, termasuk Papua. Termasuk pembangunan kota modern Kuala Kencana yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia,” ungkap Ashari.

        Baca Juga: Menteri Bahlil Bersuara, 700 Pengusaha Mengadu Keberatan IUP-nya Dicabut Paksa

        Pada kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan ITS yang ditandatangani langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Rektor ITS, serta Nota Kesepahaman antara PT FI dengan ITS yang disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM.

        Baca Juga: Menteri Bahlil Optimis Target Investasi Akan Terealisasikan dengan Baik

        Orasi Ilmiah di ITS ini merupakan lokasi pertama dari rangkaian kunjungan ke 7 perguruan tinggi besar di Indonesia. Kegiatan yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Investasi/BKPM dan PT FI ini dilakukan dalam rangka menyebarkan semangat transformasi ekonomi melalui hilirisasi dengan kearifan lokal. Rangkaian kegiatan orasi ilmiah ini akan dilanjutkan ke titik selanjutnya yaitu Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung di Bandung, Universitas Indonesia di Depok, Universitas Cendrawasih dan STIE Port Numbay di Jayapura, dan Universitas Hasanuddin di Makassar. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: