Terima Dubes AS, Wapres Harapkan Indonesia di IPEF Perkuat Kerja Sama Perekonomian Dua Negara
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin menerima Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Kim, di Istana Wapres, Jl. Merdeka Selatan No.6, Jakarta. Mengawali pertemuan, Wapres menyampaikan apresiasi atas dukungan AS terhadap Presidensi Indonesia di G20 yang. Seperti yang diketahui, Presiden AS Joe Biden akan hadir di Bali November mendatang.
"Terima kasih atas konfirmasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 bulan depan di Bali. Di tengah sulitnya situasi ekonomi global, G20 tidak boleh gagal. Untuk itu, Deklarasi Pemimpin G20 amat penting maknanya sebagai hasil KTT nanti," ujar Wapres.
Baca Juga: Buka Musyawarah Nasional Persami, Wapres Harap Hidupkan Kewirausahaan Indonesia
Terkait hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, Wapres mencermati bahwa hubungan tersebut semakin mengalami kemajuan di berbagai sektor.
Menurut laporan Kementerian Perdagangan RI 2022, pada 2020 dan 2021, AS menjadi mitra dagang terbesar ke-2 bagi RI. Sementara tahun sebelumnya, AS menjadi mitra dagang dan tujuan ekspor terbesar ke-4 setelah RRT, Jepang, dan Singapura.
Selain itu, nilai perdagangan RI-AS di masa pandemi terus mengalami peningkatan. Total nilai perdagangan pada Januari hingga Juli 2022 USD23,9 miliar, naik 21.9% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya dengan surplus perdagangan mencapai USD10,5 milyar.
Sementara pada 2021, total perdagangan RI-AS mencapai USD37,02 miliar, naik 36,10% dari tahun 2020 sebesar USD27,2 miliar. Ekspor RI juga mengalami kenaikan 38,4% sebesar USD25,77 miliar, dan impor RI naik 31,1 % sebesar USD11,25 miliar. Total surplus perdagangan RI senilai USD14,5 miliar.
Meskipun masih jauh dari target yang disepakati, yakni USD60 miliar pada 2024, tren perdagangan bilateral RI-US selama 5 tahun terakhir, 2017–2021, meningkat rata-rata sebesar 6,85%.
Baca Juga: Kerja Sama IPEF Indonesia – India, Salah Satunya Sektor Kelapa Sawit
Merujuk laporan tersebut, Wapres pun berharap kerja sama ekonomi Indonesia–AS harus terus diperkuat.
"Tahun lalu, nilai perdagangan kita mencapai USD37 milyar. Namun, angka itu masih belum benar-benar menggambarkan potensi dagang kedua negara. Kemitraan ekonomi AS di Indonesia penting untuk ditingkatkan," tegas Wapres.
"Saya juga harapkan agar partisipasi Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) juga menjadi salah satu cara untuk mendukung kerja sama ekonomi. Kerja sama yang konkret adalah yang selalu diharapkan Indonesia," tambahnya.
Dalam mendukung upaya tersebut, Wapres berharap investor AS dapat berkontribusi langsung dalam berbagai program di Indonesia, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia mengungkapkan proses pemidahan Ibu Kota Baru terus berjalan. Pemindahan ibu kota bukan merupakan sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan secara cermat dan dibutuhkan investasi swasta termasuk investasi langsung.
Baca Juga: Ketemu Menteri Jepang di sela IPEF, Ini yang Dibahas Airlangga
"Beberapa negara sudah menyatakan ketertarikannya untuk melakukan investasi di IKN. Saya berharap, para investor AS juga dapat berpatisipasi dalam pembangunan IKN, Khususnya untuk sektor digital serta energi baru dan terbarukan," pungkasnya.
Sementara itu, Dubes Sung Kim mengatakan pertemuannya dengan Wapres Ma'ruf Amin membahas bagaimana Indonesia dan Amerika AS dapat bekerja sama dengan baik dalam memanfaatkan momentum yang positif.
Selain itu, dalam pelaksanaan IPEF diharapkan Indonesia dapat berpartisipasi dengan baik. Bukan hanya itu, pertemuan ini juga membahas kemitraan dibidang keamanaan yang kuat antara Indonesia dan AS.
"Saya juga menyatakan bahwa saya menghormati dan mendukung presidensi atau kepemimpinan Indonesia di G20," ucapnya.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Hadiri IPEF, Pakar: Momentum Diplomasi Politik dan Ekonomi
Dirinya menegaskan, dengan potensi yang besar dari kedua negara, hal ini dapat memperluas hubungan bilateral yang lebih erat untuk kedua negara.
"Saya juga mengekspresikan rasa hormat terhadap toleransi dan keberagaman yang dimiliki di Indonesia. Saya menantikan untuk bisa bekerja sama dengan pemerintah Indonesia," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: