Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demokrat Bandingkan Pencapaian Era SBY dan Era Jokowi: Sekarang Rakyat Susah, Harga Naik, Tapi Gaji Enggak!

        Demokrat Bandingkan Pencapaian Era SBY dan Era Jokowi: Sekarang Rakyat Susah, Harga Naik, Tapi Gaji Enggak! Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis dan Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat membandingkan pencapaian yang berhasil Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) raih dengan Presiden Jokowi

        Menurut dia, Demokrat mendapat banyak laporan dari rakyat yang menyebut bahwa pemerintahan era SBY dan Demokrat lebih baik. 

        “Rakyat yang menyampaikan ke kami, kalau pemerintahan era SBY dan Demokrat banyak yang jauh lebih baik dibandingkan sekarang,” kata Herzaky melalui keterangan tertulis yang diterima oleh Warta Ekonomi, Rabu (12/10/22).

        Ia juga mengatakan kondisi sekarang rakyat sedang susah, jangan malah elit politik pendukung pemerintah sibuk mengaku-aku punya prestasi, padahal rakyat tidak merasakan manfaat apa yang dilakukan para elit itu.

        “Lebih baik fokus saja bekerja yang memberikan manfaat untuk rakyat, jangan sibuk memikirkan kapan lagi bisa gunting pita,” kata dia. 

        Ia menyebut bahwa harga-harga kebutuhan pokok era Jokowi naik terus, belum lagi listrik, gas, bensin juga ikut berkejaran naik.

        “Sedangkan gaji PNS, TNI, Polri naiknya jarang, baru 2 kali selama era Jokowi ini, dan itu pun kisaran 5 persen naiknya,” jelas dia.

        “Pas kami cek datanya, benar juga, di era Pak SBY selama 10 tahun memimpin di 2004-2014, gaji PNS, anggota TNI, Polri, naik 9 kali, hampir tiap tahun, dan kenaikannya sempat berkisar 15-19 persen di lima tahun pertama. Tinggi sekali kenaikan gajinya di era SBY dibandingkan era Jokowi saat ini,” tambah dia.

        Lalu, ini juga berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat. Saat era SBY kata dia, rata-rata meningkat 10,4 persen tiap tahunnya. Jauh di atas era Jokowi yang hanya 4,6 persen per tahunnya. 

        “Ini data Bank Dunia, bukan data lembaga pesanan atau data buzzer yang biasa dipakai pihak-pihak tertentu,” terangnya.

        Bicara kemiskinan, Herzaky menyebut pemerintahan SBY selama 10 tahun (2004-2014) berhasil membawa 8,42 juta jiwa penduduk miskin lepas dari kemiskinan, atau 842 ribu penduduk miskin tiap tahunnya. 

        “Jokowi lima tahun pertama sebelum pandemi saja hanya mampu menurunkan 2,93 juta jiwa penduduk miskin, atau rata-rata hanya 586 ribu jiwa per tahunnya,” ungkapnya. 

        “Bayangkan, dapat warisan 36,15 juta jiwa penduduk miskin dari era Ibu Mega tahun 2004, dengan keberpihakan Pemerintahan SBY kepada rakyat, jumlah penduduk miskin bisa turun hingga 27,72 juta jiwa pada tahun 2014,” tambahnya.

        Sedangkan menurutnya, Presiden Jokowi selama lima tahun sebelum pandemi saja, hanya mampu menurunkan kemiskinan menjadi 24,79 juta jiwa di 2019.

        “Belum lagi bicara pengangguran. Bingung kami dengan Pak Said ini. Bangga benar berhasil menurunkan pengangguran sebanyak 140 ribu orang selama lima tahun di era Pak Jokowi, atau rata-rata 28 ribu per tahun,” kata Herzaky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: