Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin berpesan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan untuk menggiatkan promosi produk fasyen muslim di Indonesia. Dengan membuka peluang bukan hanya di pasar tradisional.
Namun juga membuka peluang di daerah, kota bahkan negara lainnya. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menguatkan fashion muslim agar semakin besar.
Baca Juga: Wapres Tiba di Tanah Air dari Lawatan Tiga Hari ke Singapura
"Kepada Kementerian Perdagangan saya titip agar menggiatkan promosi produk fesyen muslim Indonesia," kata Wapres saat membuka Jakarta Muslim Fashion Festival 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE)- BSD, Tangerang, Kamis (20/10/2022).
Menurut Wapres, Wastra Nusantara, seperti batik, tenun dan songket, memiliki keindahan yang unik dan dapat menjadikan fesyen muslim Indonesia berbeda dari produk fesyen muslim negara lain. Keindahan wastra Indonesia mendapatkan pengakuan luar biasa dengan digunakannya tenun endek asal Bali dalam koleksi rumah mode Dior pada tahun 2021, tentunya hal ini menjadi kebanggaan untuk bangsa Indonesia.
"Ayo gunakan wastra nusantara yang beragam dari seluruh provinsi agar kain-kain kita makin mendunia. Ini juga sekaligus akan melindungi kekayaan budaya kita agar tidak punah dan tidak mudah diklaim oleh bangsa lain," ucap Wapres.
Wapres menekankan, dengan modal yang dimiliki para desainer Indonesia dapat mengoptimalkan potensi yang ada. Untuk memajukan dunia fesyen muslim Indonesia yang menuntut kreativitas, inovasi, kolaborasi dan strategi yang disusun berdasarkan riset dan pengetahuan.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Bangga, Hari Pertama TEI Ke-37 Berhasil Cetak Transaksi Sebesar Rp18,45 Triliun!
"Jadilah yang terdepan dalam promosi fesyen muslim secara digital, agar negara lain yang tertarik dan melakukan riset di bidang fesyen muslim dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang industri fesyen muslim di Indonesia," jelas Wapres.
Indonesia memiliki potensi untuk menjadi fasyen capital di dunia. Di dalam negeri, industri fesyen muslim juga menunjukkan perkembangannya, tahun 2021 industri ini tumbuh 18,2% dengan total konsumsi mencapai Rp300 triliun. Tidak hanya itu, ekspor fesyen muslim juga meningkat signifikan 12,5%, mencapai USD4,6 miliar pada tahun 2021.
Sedangkan pada tingkat dunia, tahun 2016-2017, pengeluaran wanita muslim global untuk fesyen mencapai USD44 miliar. Pada tahun 2024, belanja fesyen konsumen muslim global di estimasi akan mencapai USD 3111 miliar.
Baca Juga: Sambangi Singapura, Wapres Temui Diaspora Indonesia, Tekankan Pentingnya Kebangsaan dan Kerukunan
"Menyadari peluang dan potensi yang kita miliki sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, kita harus memiliki visi untuk menjadi pusat fesyen muslim global. Apalagi populasi muslim dunia akan terus bertumbuh. Pada tahun 2030, 26% penduduk bumi diperkirakan beragama Islam," jelas Wapres.
Wapres berharap, penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen muslim sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri.
Baca Juga: Tegas! Mendag Zulkifli Hasan: Penting Dilakukan Percepatan Pemulihan Ekonomi, Khususnya Perdagangan!
"Saya juga berharap penggunaan pakaian muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama produk UMKM," tegas Wapres.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar