Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jawa Tengah Masuk dalam Provinsi Termiskin, Tapi Ganjar Pranowo Mau Nyapres? Pengamat: Dia Sebenarnya Miskin Prestasi

        Jawa Tengah Masuk dalam Provinsi Termiskin, Tapi Ganjar Pranowo Mau Nyapres? Pengamat: Dia Sebenarnya Miskin Prestasi Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Achmad Nur Hidayat selaku Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute mengatakan bahwa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah pemimpin daerah yang miskin prestasi. 

        Ini disebutkan dia berdasarkan data bahwa Jawa Tengah masuk dalam provinsi termiskin di Pulau Jawa. 

        Dan juga munculnya kasus Wadas dimana menjadi kasus ini adalah catatan kelam atas pelanggaran HAM di Jawa Tengah. 

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Kena Marah PDIP, Hari Ini Disuruh Menghadap

        Menurut Achmad, ini tidak sejalan dengan Ganjar Pranowo yang akhirnya menyatakan siap untuk maju pada kompetisi pilpres 2024. 

        “Jadi sebetulnya tidak alasan yang kuat bagi PDIP untuk memberikan tiket capresnya untuk Ganjar Pranowo. Karena minimnya prestasi Ganjar,” jelas Achmad melalui keterangan tertulisnya yang diterima Warta Ekonomi, Senin (24/10/22). 

        Baca Juga: Ganjar Pranowo-Erick Thohir Dinilai Bakal Dapat Dukungan Jokowi

        “Nama Ganjar memang melejit dari survei-survei politik. Tapi siapa pun tahu bahwa survey survey politik itu penuh dengan kepentingan politik juga,” tambah dia.

        Sehingga menurut Achmad adalah hal yang wajar jika keistimewaan PDIP sebagai satu satunya Partai yang dapat mencalonkan presiden sendiri karena suara di parlemen melebihi 20% tidak mau terburu-buru mengumumkan siapa capres mereka.

        Baca Juga: Heran Sama Kubu Megawati, Ganjar Pranowo Dipanggil Gegara Siap Jadi Next Jokowi: Ini Agak Aneh...

        “Megawati Soekarnoputri sendiri sebagai Ketua Umum PDIP tentunya akan belajar dari pencapresan Jokowi oleh PDIP,” jelas Achmad.

        Dimana kata dia, saat itu tercium kuat bahwa pemberian tiket PDIP kepada Jokowi karena adanya tekanan eksternal kepada PDIP untuk memberikan tiket capresnya kepada Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: