Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Baca Deskripsi Sebelum Bertransaksi

        Baca Deskripsi Sebelum Bertransaksi Kredit Foto: Unsplash/Parker Byrd
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Istilah cash on delivery (COD) sudah tidak asing bagi penikmat jual beli online. Individu tentu harus berhati-hati ketika menggunakan fitur ini. Biasakan baca deskripsi yang dijelaskan penjual sebelum melakukan transaksi.

        Pembeli harus mengetahui beberapa kententuan. Misal harga minimal dan maksimal pembelian, hingga area jasa pengiriman. Semua ini biasanya dijelaskan penjual pada kolom deskripsi barang.

        Baca Juga: Online di Mana Saja, Kapan Saja dengan Jaringan WiFi Berkualitas

        "Kadang orang beli di Indonesia itu tidak baca deskripsi. Sama seperti orang menyebar hoaks, yang dibaca judulnya saja. Isinya tidak dibaca. Penjual dan pembeli itu sama, deskripsi sudah lengkap, tapi tidak dibaca," kata Pengurus Relawan TIK Jatim dan Owner Hidroponiksurabaya.com, Agus Gunawan, S.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Kamis (27/10/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Beberapa tahun terakhir permasalahan transaki COD viral. Pembeli tampak memarahi pengantar barang dan enggan melakukan pembayaran. Alasan mereka adalah barang yang dikirim tidak sesuai dengan tampilan pada toko online.

        Penjual, lanjut Agus, tentu harus mengirimkan produk sesuai pesanan konsumen. Kemudian, mereka juga perlu mengedukasi pembeli. Sebab, beberapa lokapasar (marketplace) sudah menyediakan fitur pengembalian barang jika merasa tidak pas.

        "Tidak apa edukasi saja walaupun itu bukan ranah kita, bukan ranah aplikasi untuk mengedukasi pembeli. Tidak apa bikin banner di toko bahwa kalau COD harus dipastikan kalau sistem aplikasi sudah menyediakan layanan pengembalian barang kalau tidak cocok," kata Agus.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Masyarakat Belajar Aman Berinternet agar Terhindar Modus Penipuan Digital

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia dan Business Coach, Ismita Putri; Pengurus Relawan TIK Jatim dan Owner Hidroponiksurabaya.com, Agus Gunawan, S.Kom; serta mengundang Dosen UINSATU dan Japelidi, Dimas Prakoso.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: