Jelang Setahun Menjabat, Ini Target Niko Kanter untuk PT Antam Tbk
Keinginan pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 menjadi sebuah tantangan bagi semua pihak, baik pihak swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN).
Agar cita-cita tersebut dapat terwujud, maka harus dapat dipastikan kebijakan yang diambil adalah sesuai dengan terciptanya energi bersih. Salah satunya adalah peralihan dari kendaraan berbasis bahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
Adapun untuk mencapai hal tersebut pemerintah bercita-cita dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil baterai, demi menyuplai perkembangan industri kendaraan listrik dunia.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak Drastis, Lihat Daftar Harga Emas per 27 Oktober 2022
Demi mencapai hal tersebut beberapa perusahaan pertambangan Indonesia, salah satunya adalah PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mendapat amanat untuk dapat menyukseskan agenda tersebut. Guna mendapatkan informasi kesiapan perusahaan, Warta Ekonomi berkesempatan untuk mewawancarai Direktur Utama PT Antam TBk Nikolas D Kanter atau Nico Kanter.
Menghadapi akhir tahun 2022 apa yang akan Bapak lakukan sebagai Direktur Utama Antam?
Pada saat ini, yang menjadi fokus kami adalah untuk merealisasikan seluruh target yang telah ditetapkan di awal tahun. ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel, dan bauksit ANTAM, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.
ANTAM juga fokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat, serta berfokus pada penyelesaian proyek-proyek strategis yang sedang dijalankan.
Program apa yang akan dilakukan oleh Antam pada tahun ini dan tahun 2023?
Seperti yang disampaikan pada poin pertama, ANTAM berfokus untuk merealisasikan target perusahaan dan menjalankan proyek strategis yang sedang berjalan. Seperti yang dilakukan selama ini, guna memperkuat bisnis perusahaan di tahun 2023, ANTAM akan melakukan optimalisasi dalam aspek produksi dan penjualan, pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi tepat guna.
Kami juga akan berfokus untuk melakukan inovasi dan pengembangan usaha melalui beberapa proyek strategis yang menjadi fokus perusahaan saat ini, penyelesaian P3FH, dan pengembangan ekosistem EV Battery.
Bagaimana kesiapan Antam dalam menghadapi perubahan pola kendaraan berbahan bakar fosil ke EV?
Pada prinsipnya, ANTAM siap dan akan mendukung penggunaan kendaraan EV di masa yang akan datang dengan mengoptimalkan keterlibatan perusahaan dalam proyek pengembangan EV Battery yang sedang berjalan saat ini. Mengingat Indonesia merupakan salah satu pasar otomotif terbesar di ASEAN, ANTAM meyakini ke depannya bisnis EV Battery ini akan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.
Sebagai bagian dari MIND ID, ANTAM mendukung inisiasi pemerintah dalam pengembangan EV Battery sebagai upaya untuk pengembangan hilirisasi industri baterai yang terintegrasi dan meningkatkan nilai tambah komoditas mineral Indonesia ke arah yang lebih strategis. Pengembangan rantai EV Battery ini juga merupakan wujud dukungan nyata BUMN atas upaya pencapaian net zero emission (NZE) Indonesia tahun 2060.
Bagaimana progres dari pembangunan IBC?
Terkait dengan proyek EV Battery, saat ini ANTAM masih dalam proses studi bersama dengan mitra strategis dalam aspek kapasitas, waktu, dan lokasi. Adapun lingkup proyek yang dilakukan ANTAM dan mitra strategis mencakup penambangan nikel dan pengolahan bijih nikel, yang selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi bahan baku baterai, pembuatan baterai, dan daur ulang baterai oleh IBC.
Guna mendukung rencana pengebangan EV Battery, ANTAM telah menyelesaikan proses spin-off sebagian segmen nikel Perusahaan kepada anak usaha yaitu PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Nusa Karya Arindo (NKA). Hal ini dilakukan sebagai bentuk optimalisasi aset yang dimiliki ANTAM sehingga dapat mendukung pemenuhan permintaan pasar terhadap komoditas dan produk olahan nikel, termasuk di dalamnya pengembangan rantai EV Battery.
Bagaimana kesiapan Antam dalam mendorong terciptanya EV?
Sebagai bagian dari Holding Industri Pertambangan MIND ID, ANTAM mendukung pemerintah dalam pengembangan EV Battery. Dengan sumber daya dan cadangan nikel yang dimiliki Perusahaan, ANTAM yakin akan mampu mendukung terlaksananya rantai EV Battery nasional.
Pada tahun 2021, tercatat cadangan nikel konsolidasian perusahaan mencapai 382 juta wmt yang terdiri dari 333 juta wmt bijih saprolite dan 49 juta wmt bijih limonite. Sementara sumber daya nikel konsolidasi ANTAM di tahun 2021 mencapai 1.409 juta wmt yang terdiri dari 898 juta wmt bijih saprolite dan 511 juta wmt bijih limonite.
Pengembangan EV Battery yang sedang dilakukan di Indonesia juga menciptakan nilai tambah dalam pengelolaan bijih nikel ANTAM, baik limonite maupun saprolite. Dalam pengembangan ekosistem EV Battery, ANTAM berperan aktif pada proses upstream dan midstream yang meliputi proses penambangan bijih nikel, serta proses pengolahan bijih nikel menjadi bahan baku lanjutan dalam rantai produksi EV Battery.
Apa saja yang dilakukan oleh Antam dalam mendukung terbentuknya baterai asal Indonesia?
Dalam pengembangan rantai EV Battery di Indonesia, ANTAM berpartisipasi langsung maupun tidak langsung pada sektor hulu hingga ke hilir. Hal ini sejalan dengan kapabilitas dan komitmen pengembangan bisnis perusahaan yang berbasis hilirisasi. Pada sektor hulu, ANTAM akan melakukan kegiatan penambangan, sementara itu pada sektor hilir, ANTAM berpartisipasi langsung maupun tidak langsung melalui IBC bersama dengan pemegang saham IBC lainnya, yaitu MIND ID, Pertamina, dan PLN.
Melihat besaran komponennya baterai berasal dari nikel, apakah Antam siap untuk menyuplai nikel ke industri baterai?
Dengan jumlah cadangan nikel yang dimiliki saat ini, ANTAM optimis akan mampu memenuhi suplai kebutuhan nikel untuk pengembangan EV Battery di Indonesia.
Berapa banyak produksi nikel Antam saat ini?
Sepanjang periode semester 1 tahun 2022 (1H22), ANTAM mencatatkan nilai penjualan bersih sebesar Rp18,77 triliun dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik yang mencapai Rp14,54 triliun atau setara 77% dari total penjualan bersih ANTAM periode 1H22.
Hal tersebut sejalan dengan strategi Perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit. Untuk komoditas bijih nikel, produksi bijih nikel pada 1H22 mencapai sebesar 4,39 juta wet metric ton (wmt) dengan tingkat penjualan bijih nikel di pasar domestik yang mencapai 3,04 juta wmt.
Lalu target untuk penambangan nikel di tahun 2023 sampai 2025 bagaimana?
Guna memperkuat portofolio komoditas inti perusahaan, ANTAM senantiasa melakukan upaya peningkatan sumber daya dan cadangan seluruh komoditas melalui pencarian sumber daya dan cadangan mineral di daerah prospektif serta melakukan eksplorasi pada wilayah IUP eksplorasi perusahaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: