Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tegas! Zulhas: Pemerintah Hadir untuk Melindungi Peternak Ayam Petelur

        Tegas! Zulhas: Pemerintah Hadir untuk Melindungi Peternak Ayam Petelur Kredit Foto: Antara/Adeng Bustomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, pemerintah hadir untuk melindungi peternak ayam petelur agar makin sejahtera. Di antaranya dengan kebijakan harga acuan telur yang masuk akal. Selain itu, pemerintah akan menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pengendalian bibit induk (Grand Parent Stock/GPS) ayam petelur dan melanjutkan pemberian subsidi pakan ternak.

        Hal ini ditegaskan Zulkifli Hasan atau yang kerap disapa Zulhas saat melakukan audiensi dengan peternak ayam petelur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada hari Selasa (1/11/2022). Pada acara ini, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Sekretaris Jenderal Suhanto dan Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra.

        Baca Juga: Melalui Koperasi, LPDB-KUMKM Siap Tumbuhkan Ekosistem Bisnis Peternak Susu

        "Pemerintah bertugas untuk membantu peternak rakyat agar tidak merugi. Oleh karena itu, pemerintah telah membuat acuan harga telur yang masuk akal," ujar Mendag Zulkifli Hasan, mengutip sebagaimana dalam rilisnya.

        Zulkifli Hasan mengungkapkan, pemerintah akan menugaskan BUMN untuk mengendalikan GPS ayam petelur sehingga dapat diakses peternak ayam petelur rakyat. "Peternak dapat membentuk koperasi dan mengajukan GPS ayam petelur kepada BUMN tersebut. GPS ayam petelur tidak boleh diatur oleh beberapa perusahaan saja," terangnya.

        Terkait pakan ternak, lanjutnya, pemerintah telah memberikan subsidi pembelian pakan ternak. Peternak ayam petelur dapat membeli jagung sebesar Rp5.000/kg. Di sisi lain, pemerintah akan mendorong peningkatkan perusahaan pakan ternak dengan tujuan agar tidak tergantung pada perusahaan tertentu.

        Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan program pengadaan dan penyaluran jagung kepada peternak skala mikro dan kecil di beberapa daerah, salah satunya Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bantuan tersebut dapat meringankan beban produksi peternak ketika harga jagung pakan mengalami kenaikan.

        "Pemerintah akan sekuat tenaga memperjuangkan kepentingan peternak ayam petelur agar tidak bangkrut karena menyerap banyak tenaga kerja. Ini merupakan tugas pemerintah," tegas Zulhas.

        Jagung merupakan komponen bahan baku utama pembentuk pakan ayam petelur. Biaya pakan memberikan andil sekitar 75 persen terhadap Harga Pokok Produksi (HPP) komoditas telur ayam ras.

        Pada Februari 2022, harga pembelian jagung pakan di tingkat pabrik pakan mencapai Rp5.460/kg. Harga ini 21,75 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp4.480/kg.

        Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, UPH Benamkan Teknologi IoT ke Sektor Peternakan

        Zulhas mengajak peternak telur ayam ras bersama-sama dengan pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan telur di masyarakat. Selain menjaga harga di tingkat konsumen, Kementerian Perdagangan juga berupaya agar harga di tingkat produsen tidak mengalami penurunan hingga berada di bawah HPP sehingga peternak mendapat keuntungan yang wajar dan tetap semangat dalam melakukan produksi.

        "Stabilitas harga telur ayam ras di tingkat produsen akan memberikan kepastian kepada peternak untuk melakukan produksi sehingga pasokan di konsumen tetap terjaga," pungkasnya.

        Berdasarkan informasi yang disampaikan peternak, harga telur ayam ras di tingkat produsen untuk Kabupaten Magelang tercatat sebesar Rp22.800/kg. Harga ini masih berada di kisaran harga acuan pemerintah, yakni Rp22.000--Rp24.000/kg sesuai Peraturan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 5 Tahun 2022. Sementara, rata-rata harga telur ayam ras secara nasional di tingkat produsen per 31Oktober 2022 sebesar Rp23.800/kg. Harga ini relatif stabil dibanding harga seminggu sebelumnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: