Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mahfud MD Tegaskan Pentingnya Kerangka Geopolitik Soekarno: Demi Masa Depan Bangsa

        Mahfud MD Tegaskan Pentingnya Kerangka Geopolitik Soekarno: Demi Masa Depan Bangsa Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menuturkan gelaran diskusi publik bertajuk "Pemikiran Geopolitik Bung Karno dalam Suara Kebangsaan" merupakan agenda penting dalam kerangka politik internasional Indonesia.

        Dia menilai, kerangka geopolitik yang dibentuk Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, bersifat futuristik. Hal tersebut, kata Mahfud, terbukti dengan banyaknya penyelesaian masalah-masalah nasional yang belakangan mengemuka.

        Baca Juga: Tanggapi Keberatan Hary Tanoe pada ASO, Mahfud MD: Kita Siap Berdebat Soal Itu!

        "Kami tadi mengadakan soal diskusi penting, yaitu bagaimana sekarang ini membawa Indonesia ke depan itu dengan berpegang pada kerangka geopolitik yang dulu sudah dibangun oleh Bung Karno dan itu sifatnya futuristik dan selama ini kita banyak menyelesaikan masalah-masalah," kata Mahfud kepada wartawan di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (4/11/2022).

        Mahfud menilai, progresif geopolitik perlu dihadirkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di Indonesia. Dalam hal ini, Mahfud menyebut Soekarno telah memberikan konsep geopolitik untuk mengelola masalah yang beragam ke depannya.

        Baca Juga: Sebut Bung Karno Santri, Mahfud MD: Indonesia Sempat Diproyeksikan sebagai Negara Sekuler

        "Kita menjadikan geopolitik itu sebagai masa depan, kerangka masa depan kita sebenarnya ada di geopolitik Bung Karno," jelasnya.

        Mahfud menuturkan, salah satu bagian terpenting dalam pembangunan suatu bangsa diperlukan pemantapan ideologi dan konstitusi. Oleh sebab itu, Mahfud menilai bahwa ideologi bangsa bisa didasarkan pada kerangka geopolitik yang dibangun Soekarno.

        "Ini sangat penting karena menyentak kita ketika muncul disertasi itu. Oh iya ya, kok kita lupa ini, ada geopolitik. Sehingga saya mengambil kesempatan ini untuk memulai dan saya akan membawa ke yang lain-lain," jelasnya.

        Sementara itu, Doktor Ilmu Pertahanan, Hasto Kristiyanto menuturkan kerangka geopolitik yang diapungkan Soekarno mengedepankan imajinasi yang berwawasan internasional serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan hal tersebut, Hasto menyebut bahwa kemajuan dan kepemimpinan Indonesia di masa kini dan masa depan mesti dicapai.

        Baca Juga: Pengurus DPP Relawan Puan Bersama Wong Cilik (Relawan Publik) Ziarah ke Makam Bung Karno

        "Dalam geopolitik kepemimpinan Soekarno itu mengedepankan suatu imajinasi tentang kepemimpinan Indonesia di dunia, masa kini dan masa depan. Di mana masalah iklim, ekologi, dan lingkungan masuk dalam pemikiran Bung Karno tersebut," jelas Hasto.

        Hasto menjelaskan panjang soal bagaimana pemikiran Geopolitik Soekarno lebih menggunakan suatu imajinasi tentang kepemimpinan Indonesia bagi dunia, serta bertumpu pada kepentingan nasional Indonesia.

        Baca Juga: Kagum pada Hukum Progresif dan Marhaenisme, Mahfud: Bung Karno Pencetusnya

        "Juga dari sisi teritorial, di situ memasukkan iklim, ekologi, yang semuanya masuk dalam pidato-pidato Bung Karno. Sehingga keseimbangan hubungan geopolitik, ketahanan nasional, dan kepentingan nasional terlihat betul. Dan yang kita ke depankan adalah politik berwawasan internasional dan ilmu pengetahuan dan teknologi," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: