Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Masih Didalami, Kemenkeu Tanggapi Maraknya PHK: Sejauh Ini, Secara Agregat Masih OK

        Masih Didalami, Kemenkeu Tanggapi Maraknya PHK: Sejauh Ini, Secara Agregat Masih OK Kredit Foto: Bea Cukai
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Menanggapi isu maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang terjadi pada industri tekstil dan alas kaki di Jawa Barat, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa pihaknya masih akan terus mendalami isu tersebut.

        Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu di Swiss-Bellin Hotel, Bogor, Jumat (4/11/2022) menyampaikan, "Sejauh ini kita melihat secara agregat dia masih ok, tapi coba kita lihat seperti apa risikonya. Untuk tekstil misalnya kita harus identifikasi tujuan ekspornya kemana saja dan potensi perlambatan di sana akan seperti apa terhadap manufaktur Indonesia."

        Baca Juga: Kemenkeu Sebut Kenaikan Cukai Rokok 10% Tak Akan Membahayakan Produsen Maupun Petani Tembakau

        Febrio menekankan bahwa pihaknya akan terus mendalami isu tersebut untuk melihat apakah benar telah terjadi PHK Massal.

        Selain itu, ia juga menyampaikan, pemerintah saat ini memang tengah gencar melakukan upaya penciptaan lapangan kerja. Program-program yang terkait masih akan terus berlanjut.

        Tidak hanya itu, ia mengatakan pembangunan infrastruktur juga akan terus digencarkan, sehingga penciptaan lapangan kerja juga diharapkan terus berlanjut. 

        "Tingkat pengangguran yang sudah berhasil kita turunkan dari tahun 2021 ke 2022, kita lihat masih besar peluang untuk kita melanjutkan tingkat penurunan tersebut, karena pertumbuhan ekonominya masih cukup kuat," ujar Febrio.

        Baca Juga: Baik Buat Aher Maupun AHY, Elite NasDem Tegaskan: Anies Baswedan Senang Melanjutkan Kinerja Jokowi

        "Untuk tahun 2022 ini saja, pertumbuhan ekonomi yg masih cukup kuat, dan itu tentunya membawa tingkat pengagguran juga harusnya turun, tingkat kemiskinan juga harusnya turun," lanjutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: