WE Online, Surabaya - Pengelola jaringan minimarket di Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) menyatakan kini pelaku bisnis ritel modern dan tradisional saatnya berkembang secara berdampingan dengan melakukan sinergi pada masa mendatang.
"Bentuk sinergi itu sejalan dengan visi kami menjadi perusahaan ritel yang berorientasi pada pedagang kecil," kata Member Relation Manager Alfamart Cabang Sidoarjo, Budi Sudarmono di Surabaya, Senin (16/2/2015).
Menurut dia, hal tersebut dapat direalisasi dengan ilmu manajemen ritel modern agar lebih memiliki daya saing. Misalnya dengan manajemen pengaturan (display) barang, pengaturan stok barang, dan manajemen keuangan.?"Bahkan mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati," ujarnya.
Selain itu, jelas dia, bisa dilaksanakan dengan memberi pelatihan manajemen ritel terhadap sejumlah pedagang ritel tradisional. Di samping itu dapat membantu renovasi warung melalui Program Outlet Binaan Alfamart (OBA).
"Langkah itu dikarenakan selama ini pedagang kecil pada umumnya hanya menerapkan manajemen bisnis seadanya," katanya.
Khususnya, tambah dia, terkait manajemen keuangan yang cenderung kurang cermat. Padahal aspek tersebut sangat penting untuk diterapkan oleh pedagang tradisional.?"Penyebabnya, pengelolaan keuangan yang sehat adalah kunci bagaimana ritel tersebut dapat berkembang dengan sehat," katanya.
Mengenai jumlah gerai binaannya, sebut dia, sampai sekarang mencapai 10 outlet. Pada tahun 2015 pihaknya siap menambah lima outlet yang akan dibina.?"Cabang Sidoarjo ini membawahi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Madura," katanya.
Ia optimistis, melalui program OBA tersebut perusahaan ritel itu berupaya mengubah toko kelontong menjadi semacam minimarket. Bahkan, hal itu bisa dilihat dari sisi tampilan maupun display barang supaya pembeli menjadi lebih nyaman ketika berbelanja. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: