Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jual Saham ke Publik, Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Cari Dana Segar Rp125 Miliar

        Jual Saham ke Publik, Perusahaan Pemegang Lisensi K-Pop Cari Dana Segar Rp125 Miliar Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Multi Medika Internasional (MMI) yang merupakan perusahaan distribusi ritel produk yang sedang berkembang dan pemegang lisensi Intellectual Property (IP) artis Korea Selatan di Indonesia, akan meluaskan usahanya dengan berencana menghimpun dana dari pasar modal dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO). 

        Perseroan berencana menerbitkan sebanyak- banyaknya 600 juta saham baru dengan nilai nominal Rp25. Jumlah saham tersebut mewakili 25% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah pelaksanaan.

        Penawaran Umum Perdana Saham. Harga saham akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp160 per saham. Sehingga nilai IPO ini sebanyak-banyaknya sebesar Rp126 miliar. 

        Baca Juga: Ini Alasan Blibli Tetap Laksanakan IPO Meski Kondisi Ekonomi Sedang Tidak Baik-baik Saja

        "Perseroan berencana menawarkan 600.000.000 juta saham baru atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah IPO. Harga Penawaran Awal (Bookbuilding) adalah Rp160,- sampai dengan Rp210,- per saham, yang setara valuasi P/E 7,5 kali sampai dengan P/E 9,5 kali terhadap Net Income Perseroan di tahun 2023," kata Direktur Utama MMI Mengky Mangarek, di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

        Ia menjelaskan Perseroan akan menggunakan dana tersebut sebesar 65% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan. 

        “Dari jumlah tersebut, sebesar 30% untuk biaya operasional, biaya pengiriman, biaya kantor, biaya penjualan, penambahan karyawan dan lainnya. Dan, 70% untuk pembelian barang dagangan, antara lain berupa masker, patch aromaterapi, dan tissue dari PT Multi One Plus dan PT Tirta Dewi Jaya,” kata Mengky. 

        Nah, sisa dana IPO yang 35% akan digunakan untuk perluasan pusat distribusi dan sarana logistik. Lokasi pusat distribusi baru untuk produk-produk IP Lisensi Perseroan diperkirakan akan berada di daerah Bumi Serpong Damai tahun 2023 dan PIK 2 tahun 2024. 

        Pada saat yang bersamaan, Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 300 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebesar 16,67% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I diberikan sebagai insentif bagi pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel, dengan nilai nominal Rp25,- dan harga pelaksanaan Rp300. 

        Dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan yang antara lain digunakan untuk pembukaan flagship store dan K-pop mini booth.

        Kepemilikan mayoritas saham PT Multi Medika Internasional sebelum penawaran umum adalah PT Multi Inti Usaha sebesar 80% dan akan menjadi 60% setelah penawaran umum.

        Baca Juga: 3 Musketeers Go Public: Perusahaan yang Antre Mau IPO Mulai Ditolak

        Perseroan menjadwalkan akan melaksanakan penawaran awal pada 10-18 November 2022 dan jadwal indikasi penawaran umum pada 25-29 November 2022, perkiraaan tanggal penjatahan pada 29 November 2022 dan perkiraaan tanggal listing di Bursa Efek Indonesia pada 01 Desember 2022.

        Dalam aksi korporasi ini PT Mirae Aset Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi saham PT Multi Medika International.

        Sebagai informasi, hingga 31 Mei 2022, Perseroan memiliki total asset sebesar Rp82,61 miliar, dengan total liabilitas sebesar Rp32,47 miliar dan ekuitas Rp50,14 miliar. Perseroan berhasil membukukan pendapatan per 31 Mei 2022 sebesar Rp82,13 miliar, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp40,48 miliar. Posisi EBITDA Perseroan pada periode tersebut sebesar Rp25,55 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Mei 2021 yang sebesar Rp13,65 miliar.

        Laba kotor Perseroan pada 31 Mei 2022 tercatat sebesar Rp52,13 miliar dibandingkan dengan Rp13,57 miliar yang dicatat pada periode yang sama tahun 2021. Sementara itu laba bersih pada periode tersebut tercatat sebesar Rp19,75 miliar dibandingkan dengan Rp10,33 miliar yang dibukukan pada 31 Mei 2021. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: