Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kharisma Jati Minta Maaf Tapi Tuduh Pendukung Rezim Tak Bermoral, Guntur Romli Skakmat: Saat Menghina Iriana Apa Punya Moral?

        Kharisma Jati Minta Maaf Tapi Tuduh Pendukung Rezim Tak Bermoral, Guntur Romli Skakmat: Saat Menghina Iriana Apa Punya Moral? Kredit Foto: Twitter/Mohamad Guntur Romli
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengkritik surat permintaan maaf terbuka yang ditulis oleh seorang komikus bernama Kharisma Jati yang dihujat netizen gara-gara mengejek Ibu Negara, Iriana Jokowi.

        Lewat program Fatwa Guntur Romli yang diunggahnya di kanal YouTube COKRO TV, Guntur Romli awalnya membeberkan analisisnya terkait cuitan Kharisma Jati.

        Baca Juga: Gibran Ajarkan Sopan Santun ke Anies Baswedan, Guntur Romli: Bahasa Tubuh Anies Biasanya Arogan

        "Katanya dia tidak bermaksud merendahkan Ibu Iriana. Bibi di situ bukan untuk Ibu Iriana. Kalaupun itu benar, maka dia telah merendahkan Ibu Negara Korea Selatan yang menjadi tamu terhormat di acara kenegaraan G20," jelas Guntur Romli.

        Namun Guntur Romli juga menyatakan pemahaman masyarakat luas tidak seperti itu. "Secara tak langsung caption Jati itu ingin mengatakan bahwa Ibu Iriana, yang tampak lebih tua dari Ibu Kim Kun Hee, 'layak' disebut pembantu yang disuruh oleh 'nyonya'-nya," ucapnya.

        "Inilah pemahaman yang umum. Ini yang membuat netizen Indonesia meluapkan kemarahan kepada Kharisma Jati," sambungnya.

        Guntur Romli menyebut unggahan singkat Kharisma Jati menyimpan pesan rasisme, sebab Kim Kun Hee yang lebih tinggi dianggap layak menjadi "nyonya".

        "Inilah ejekan berbalut rasisme yang dipakai oleh Jati," tegas Guntur Romli.

        Yang lebih membuatnya naik pitam, Kharisma Jati justru tidak tulus meminta maaf karena berbalik menuduh pendukung rezim Jokowi tidak bermoral.

        Baca Juga: Mabes Polri Tanggapi Kasus Penghinaan terhadap Iriana Jokowi, Begini Katanya...

        "Malah memamerkan tinggi hatinya, egoismenya, dan keangkuhannya. Minta maaf yang disertai dengan 'namun', dengan menuduh 'pendukung rezim ini' tidak bermoral," kata Guntur Romli.

        "Apakah Kharisma Jati punya moral saat menghina Ibu Negara Iriana Jokowi? Permintaan maaf dia bukan menyelesaikan masalah, tapi malah menumpuk masalah-masalah baru," lanjutnya.

        Padahal menurutnya Kharisma Jati cukup meminta maaf tanpa persyaratan atau pengecualian apapun. 

        Sebelumnya, Komikus bernama Kharisma Jati menjadi bahan pembicaraan masyarakat luas akibat cuitannya. Pemilik akun Twitter @KoprofilJati itu mengunggah foto Ibu Negara Iriana Jokowi dengan istri Presiden Korea Selatan, Kim Keon Hee.

        Baca Juga: Polisi Sudah Temukan Unsur Pidana dalam Kasus Iriana Dituding Pembantu, Kharisma Jati Tinggal Tunggu Waktu?

        Ia kemudian menulis permintaan maaf dan mengaku siap dituntut atas cuitannya tersebut.

        "Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa keterpaksaan maupun kepura-puraan. Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal," terang Kharisma Jati.

        Kharisma Jati dianggap merendahkan Iriana karena mengibaratkannya seperti asisten rumah tangga dari sosok Kim Keon Hee.

        Postingan ini membuat geger lini masa, menuai kecaman banyak pihak sampai ditanggapi langsung oleh kedua putra Iriana, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

        Karena itulah Kharisma Jati kemudian menghapus cuitannya dan mengunggah permintaan maaf lewat akun Facebook-nya. Namun permintaan maaf ini juga dikecam lantaran malah menyinggung pendukung Presiden Joko Widodo.

        Baca Juga: Bu Iriana Jokowi Dihina Lagi, Kali ini Dibilang Mukanya Mirip Tukang Jamu, Kapolri Dicolek

        "Dengan ini Saya Kharisma Jati meminta maaf kepada Keluarga Besar Presiden Ri atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan kerabat, staf, dan pejabat di lingkungan kepresidenan," tulis Kharisma, dikutip Suara.com, Jumat (18/11/2022).

        "Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat, pembeo, maupun perundung, dan tidak sedikit pun saya membenarkan perbuatan semacam itu," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: