Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kementan: Ajak Pekebun Bekerja Fokus, Responsif dan Kolaboratif

        Kementan: Ajak Pekebun Bekerja Fokus, Responsif dan Kolaboratif Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktorat Jenderal Perkebunan melaunching corporate identity sebagai lambang era baru perkebunan Indonesia. Kehadiran lembaga ini diharapkan mampu mentransformasi nilai kerja bioindustri perkebunan yang memiliki fokus, responsif dan kolaboratif.

        Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, perkebunan merupakan salah satu penopang ekspor pertanian Indonesia dengan capaian total Rp 485,16 triliun atau naik 7,29% apabila dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2021.

        Baca Juga: Kompes dan Kementan Gelar Workshop Ciptakan Pertumbuhan Pertanian Berkualitas dan Aman

        "Memang kita harus fokus dan terarah dalam membangun perkebunan. Dan perkebunan itu harus mempunyai prioritas terhadap komoditas yang akan ditingkatkan. Karena itu, efisien pemanfaatan sumberdaya harus terukur untuk menetapkan target dan tujuan. Semua petani harus bersatu dalam corporate ini," ujar SYL dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/11/2022).

        Menurut SYL, perkebunan Indonesia adalah etalase dunia yang memiliki kekuatan besar terhadap tumbuh kembangnya ekonomi bangsa. Karena itu, SYL ingin semua produk kopi, cokelat maupun komoditas lainya selalu ada di semua pasar dunia.



        "Saya yakin perkebunan Indonesia akan menjadi perkebunan yang paling hebat besok, perkebunan Indonesia adalah etalase bagi semua perusahaan di dunia yang menyediakan kopi cokelat dari Indonesia," katanya.

        Baca Juga: Astra dan Kementan Berkolaborasi Demi Kembangkan Benih Hortikultura

        Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah menambahka, saat ini terdapat 7 program prioritas yang menjadi reorientasi ke depan. Diantaranya program Logistik Benih Perkebunan (BUN500) yang terdiri dari penguatan nursery dan perbenihan mandiri.

        "Kemudian kita punya program Perkebunan Partisipatif atau PASTI yang terdiri dari peningkatan kapasitas usaha kelapa genjah pandan wangi, lalu program Pabrik Mini Minyak Goreng atau PAMIGO dan Ekosistem Perkebunan (EKSIS) melalui Korporasi Kopi (Java Preanger Lestari Mandiri-JPLM) serta Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) melalui program kelapa sawit tumpang sari tanaman pangan (Kesatria)," katanya.

        Baca Juga: 150 Ribu Ton Beras Siap Diborong Kementan: Petani Kita Bekerja Luar Biasa!


        Nur Alam menegaskan, inilah saatnya Indonesia membangun kekuatan bersama melalui subsektor perkebunan yang jauh lebih maju, mandiri dan modern melalui lembaga era baru corporate identity.

        "Kami percaya perkebunan adalah mata rantai harmonis yang selaras dengan harapan masyarakat dan bangsa Indonesia. Inilah saatnya perkebunan membangun kekuatan untuk menjawab tantangan ke depan," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: