Setelah Berhadapan dengan Opung Luhut dan Tantang Duel Juara MMA, Rocky Gerung Geruduk Rumah Jusuf Kalla (JK), Ngaku Dukung Anies Baswedan?
Pengamat Politik nyentrik Rocky Gerung menjadi sorotan dengan sejumlah manuvernya di kanal Youtube baru yang ia pegang yakni RGTV.
Setelah di awal menjadikan Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai bintang tamu, disusul buat konten duel dengan Juara Mix Martial Art (MMA) Suwardi SI “Becak Lawu”, dan sejumlah orang penting lainnya, kini Rocky menghadirkan bintang tamu yang tak main-main ke Kanal Youtube-nya yakni Jusuf Kalla (JK).
Banyak hal khususnya tentang politik yang Rocky dan Jusuf Kalla bahas dalam pertemuan tersebut, satu yang pasti adalah membahas bakal calon presiden Anies Baswedan. Rocky mengatakan berdasarkan penglihatannya di berbagai daerah, kekuatan Rakyat dan relawan Anies sangat besar.
“Kalau kita lihat hari-hari ini, Anies merajarela dituntun oleh relawan. Saya dalam sebulan ini mungkin sudah 30 daerah saya datangi, orang menganggap Anies harus diasuh oleh relawan,” ujar Rocky dikutip dari kanal Youtube RGTV, Rabu (23/11/22).
Rocky mengatakan demikian karena menurutnya dengan potensi yang demikian, Anies bisa mengurangi peran parpol yang akan melakukan deal-deal politik tertentu termasuk salah satunya perihal keuangan sehingga pengaruh partai ketika nanti memang Anies bisa jadi Presiden bisa diperkecil.
Merespons apa yang disampaikan Rocky, Jusuf Kalla (JK) menganggap bagaimanapun yang terjadi, peran Partai Politik tak bisa disingkirkan begitu saja.
“Partai dan relawan sama-sama penting, karena orang tak bisa jadi capres tanpa dukungan partai 20% kursi DPR, justru relawan kedua, tapi siapapun presiden bisa terpilih kalau masyarakat memilih dan itu digerakkan oleh relawan, jadi keduanya penting, harus sinkron,” tambah JK.
Terkait praktik Money Politic yang dikhawatirkan Rocky, JK berpandangan itu semua terjadi karena biaya politik mahal dan sejalan dengan Rocky, JK menganggap ini berakar dari sistem Presidential Thershold (PT) 20%.
“Salah satu penyebab Money Politics berjalan karena syarat 20 persen thershold,” ungkap JK.
Ketika ditanya mengenai mana yang paling dekat di antara kandidat capres yang ada, JK mengaku dekat ke semuanya.
Dekat ke Anies Baswedan karena pernah jadi pembina yayasan di tempat Anies jadi rektor plus jadi King Maker Anies di Pilkada DKI 2017 lalu, dekat ke Airlangga Hartarto karena sama-sama Golkar, bahkan Prabowo yang menurutnya jalin pertemuan.
Meski demikian, JK menegaskan punya kriteria tersendiri yang jadi referensinya dalam memilih sosok yang akan jadi Presiden.
“Saya terima semua, tetapi tentu sebagai pribadi saya ada referensi bahwa saya mempunyai sesuatu kriteria, saya juga mengharapkan kita semua itu memilih objektivitas berdasarkan kriteria,” jelas Jusuf Kalla.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto