Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi Perubahan Makin Kusut, Pengamat Soroti Cinta Segitiga Anies-AHY-Aher yang Rumit

        Koalisi Perubahan Makin Kusut, Pengamat Soroti Cinta Segitiga Anies-AHY-Aher yang Rumit Kredit Foto: Partai Demokrat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti belum dideklarasikannya Koalisi Perubahan yang diduga karena belum sepakatnya cawapres untuk Anies Baswedan. Koalisi ini seharusnya berisi NasDem, Demokrat, dan PKS demi mengusung Anies sebagai capres 2024.

        Sejauh ini, ada dua nama yang bersaing ketat menjadi cawapres Anies, yaitu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan atau Aher.

        Baca Juga: Kencang Dikabarkan Akan Jadi King Maker di Pilpres 2024, Jusuf Kalla (JK) Blak-blakan Soal Anies Baswedan: Semua Orang Tahu Saya…

        Melihat situasi ini, Adi menganalogikannya seperti cinta segitiga yang rumit. "Anies merasa jatuh cinta ke AHY, Anies juga merasa jatuh cinta ke Aher, sama-sama di-PHP," ujar Adi, dikutip Suara Manado dari program Adu Perspektif di kanal YouTube Total Politik, Rabu (23/11/2022).

        Adi menyoroti ada urusan elektoral yang menjadi pertimbangan ketiga partai belum mantap deklarasi. Pasalnya, suara antarpartai juga dinilai saling tumpang tindih dan adanya potensi suara dari partai satu pindah ke lainnya.

        "Makanya saya justru mencurigai, jangan-jangan memang ini AHY dan Aher sengaja dibentur-benturkan. Nanti yang akan dipilih oleh Anies bukan di antara keduanya untuk menghindari konflik dan friksi internal," tutur Adi.

        Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menilai pemilihan salah satu pihak bisa membuat pihak lain cemburu dan menimbulkan masalah lebih lanjut. Kendati demikian, Adi tidak mengungkap secara gamblang perkiraan siapa yang pada akhirnya akan dipilih Anies untuk mendampinginya.

        "Karena kalau Aher yang dipilih, tentu AHY dan Demokrat layak meradang (atau sebaliknya). Ini kenapa saya menyebut belakangan koalisi ini agak kusut," tegas Adi.

        Di forum diskusi yang sama Adi juga menyoroti inkonsistensi Partai NasDem dan Anies sendiri untuk mengusung tagline perubahan, sebagaimana tercantum di nama koalisi mereka. Pasalnya, Anies dan Partai NasDem belakangan dinilai seperti merapat ke kubu Presiden Joko Widodo hingga berjanji meneruskan program kerjanya.

        Baca Juga: Lawan Auto Ketar-ketir! Anies Baswedan Kembali Dapat Dukungan Relawan dari Mantan Petinggi Partai Politik

        "Disebutkan kalau Anies menang sebagai presiden, akan melanjutkan apa saja yang telah dikerjakan oleh Jokowi. Lalu untuk apa bikin tagline perubahan kalau Anies diasosiasikan dengan pendukung Jokowi?" ucap Adi.

        Ia juga menyinggung soal pertemuan Anies dengan Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: