Anies Baswedan Nggak Bisa Ikut Pilpres karena Bukan Orang Indonesia Asli? Rocky Gerung: Siapa Orang Indonesia Asli? dari 10.000 Tahun Lalu…
Anies Baswedan terus melakukan manuvernya seiring dengan kesiapannya maju di Pilpres 2024. Berbagai kunjungan ke daerah telah dilakukan dengan berdasar publikasi yang terlihat, antusiasime masyarakat ke Anies cukup tinggi dengan sambutan meriah.
Mengenai besarnya gerakan relawan dan dukug pada Anies Baswedan ini, Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara. Menurutnya, serangan kepada Anies akan terus meningkat imbas besarnya suara perlawanan yang ditimbulkan Anies, salah satunya sentimen Anies yang punya darah Arab.
“Akan dicari cara supaya Anies dihambat terus, misalanya ditakuti ‘Anies itu kalau ikut perintah UUD asli dia bukan orang Indonesia asli’, lalu kita bertanya ‘siapa orang Indonesia asli?’, Dari 10.000 tahun lalu kita sudah bercampur di seluruh dunia,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Minggu (26/11/22).
Rocky juga menganggap acara yang kelompok Relawan Jokowi adakan di Gelora Bung Karno pada Sabtu 26/11/22 lalu di mana Jokowi sendiri hadir, merupakan respons dari begitu kuatnya dukungan yang mengarah ke Anies.
“Tetapi begitu Anies beredar ke seluruh Indonesia, cemas lagi istana. Jadi ini reaksi terhadap blusukan Anies yang diterima gegap gempita,” tambah Rocky.
Menurut Rocky, istana mulai sadar betapa “berbahayanya” Anies bagi kelangsungan kekuasaan mereka padahal menurut Rocky, Anies baru memulai kunjungannya setelah menuntaskan tugas menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Faktor relawan Anies yang bahkan datang dari kader-kader partai penguasa juga dinilai Rocky sebagai modal berharga Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
“Bagi istana dia bisa hitung yang disebut efek berantai ini kalau sudah separuh Indonesia itu diasuh relawan Anies ya sudah pemilu selesai sebetulnya, ini euforia susah dipahami,” ujar Rocky.
“Orang menganggap ya mau siapa kek Calon Jokowi yang pokoknya Anies tak ada lawannya dan itu yang kan ditularkan oleh yang disebut Voluntarisme atau kesukarelaan politik ini. Sementara di sisi Jokowi kesukaraelaan itu membutuhkan dana, uang, panitia, dan poster kan itu tertinggal, Anies tanpa Poster kemana-mana orang sudah ikut,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto