Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Benny Rhamdani Ngajak Tempur Kubu yang Lawan Pemerintah, Guru Besar UMS: Baru Paham Sirkel Jokowi Banyak yang Fasis

        Benny Rhamdani Ngajak Tempur Kubu yang Lawan Pemerintah, Guru Besar UMS: Baru Paham Sirkel Jokowi Banyak yang Fasis Kredit Foto: Dokumen Pribadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Publik dihebohkan dengan kemunculan video viral relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta izin untuk bertempur dengan pihak-pihak yang dianggap berseberangan dengan pemerintah. Hal ini pun ditanggapi oleh Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Aidul Fitriciada Azhari.

        Prof Aidul tidak menyangka jika relawan Jokowi ternyata banyak yang berpikiran fasis. Untuk diketahui, fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak atau absolut, di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian.

        Baca Juga: Viral Video Benny Rhamdani Minta Izin Tempur, Rizal Ramli Soroti Jawaban Jokowi: Ini Nih Jurus ‘Nabok Nyilih Tangan’

        "Baru paham jika sirkel Pak @jokowi ini banyak yang berpikiran fasis. Melihat soal politik kebangsaan jadi soal perang," cuit di akun Twitternya @AidulFa dikutip pada Senin, (28/11/2022).

        Berdasarkan video tersebut, dirinya merasa tak heran kalau polarisasi awet di Indonesia, karena perbedaan politik dipandang sebagai permusuhan. 

        "Picik sekali," tuturnya.

        Pada video yang beredar, relawan Jokowi yang juga diketahui sebagai Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani menyampaikan pendapatnya di hadapan Presiden Jokowi di sela acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Sabtu kemarin (26/11/2022).

        Baca Juga: Geger Benny Rhamdani Minta Izin Tempur di Lapangan, Andi Sinulingga: Jokowi Bukan Presiden Kelompok Kalian Doang

        Benny mengatakan bahwa pihak-pihak yang berseberangan harus patuh dengan pemerintah karena 2 kali pilpres sebelumnya dimenangkan oleh kubu Jokowi.

        "Pak kita ini pemenang pilpres, kita ini besar. Tapi serangan lawan ini masih terus. Sarannya adalah amplifikasi program program dan keberhasilan bapak melalui kemenko," kata Benny dikutip pada Senin, (28/11/2022).

        Pria yang menjabat sebagai Waketum OKK DPP Partai Nahura tersebut bilang, para relawan sudah sangat gemas dengan perlakukan mereka yang berseberangan dengan pemerintah. Mereka dianggap telah mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, adu domba, hasut bahkan penyebaran kebencian.

        Mengenai hal tersebut, relawan pro Jokowi siap memerangi kubu yang berseberangan. Bila perlu tempur di lapangan.

        Baca Juga: Benny Pentolan Relawan Jokowi yang Mau 'Perang' Mohon Siap-siap! Tantangan Mulai Diseriusi Pihak Lawan: Ayo Kami Siap, Tolong Jadwalkan!

        "Kita gemes pak ingin melawan mereka kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak," ucap Benny.

        Namun, jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak mengindahkan saran relawan, maka jalan yang harus ditempuh adalah penegakan hukum yang harus ditata oleh pemerintah.

        "Semua bisa dijerat dengan hukum. Nah penegakan hukum ini yang harus dilakukan. Karena jika tidak, kami hilang kesabaran ya sudah kita yang melawan mereka di lapangan," ujarnya.

        Baca Juga: Soroti Rekam Jejak Benny Rhamdani yang Omongannya Kontroversial, Eks Aktivis 98: Katanya Antiorba, Kok Kelakuannya Kayak Orba?

        Presiden Jokowi yang ada di hadapannya langsung menanggapi saran Benny Ramdhani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tersebut.

        "Baik dikencengin," jawab Jokowi singkat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: