Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewati Ukraina, Gas Rusia Mengalir Terus ke Salah Satu Negara Eropa, Siapa?

        Lewati Ukraina, Gas Rusia Mengalir Terus ke Salah Satu Negara Eropa, Siapa? Kredit Foto: Reuters/David W Cerny
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Raksasa energi Rusia Gazprom mengatakan pada Senin (28/11/2022) bahwa pihaknya telah menerima pembayaran dari Moldova untuk pasokan gas November.

        Pekan lalu, Gazprom menuduh Ukraina menyedot pasokan transit yang ditujukan ke Moldova dan mengancam akan membatasi ekspor melalui pipa utama sebagai tanggapan, mulai 28 November.

        Baca Juga: Mantan Presiden Rusia Ramalkan 'Perkawinan' Amerika-Uni Eropa Berakhir Perceraian Buruk

        “Dana untuk gas yang ditujukan untuk konsumen Moldova dan ditahan di wilayah Ukraina telah diterima oleh Gazprom,” kata perusahaan Rusia itu.

        Itu menambahkan: “Dalam hal ini, diputuskan untuk tidak mengurangi pasokan gas ke titik interkoneksi Sudzha untuk transit ke Moldova.”

        Pada saat yang sama, Gazprom mengatakan pihak Moldova secara teratur melanggar kewajiban kontrak pembayaran gas Rusia, memperingatkan bahwa pihaknya berhak untuk mengurangi atau menghentikan aliran di masa depan jika Chisinau gagal melakukan pembayaran yang telah disepakati.

        Pipa Sudzha melalui Ukraina adalah satu-satunya rute yang tersisa untuk gas alam Rusia ke Eropa barat dan tengah, setelah pipa Nord Stream rusak akibat ledakan yang mencurigakan pada bulan September.

        Sebagai tanda bahwa aliran terus berlanjut, Gazprom mengumumkan secara terpisah bahwa mereka akan mengirimkan 42,2 juta meter kubik (mcm) gas ke Eropa melalui Ukraina pada Senin (28/11/2022). Angka tersebut hanya sedikit turun dari level hari Minggu sebesar 42,6 mcm dan termasuk aliran ke Moldova.

        Dengan hanya 2,6 juta orang, Moldova adalah salah satu negara Eropa termiskin. Terjepit di antara Ukraina dan Rumania, ia sangat bergantung pada gas Rusia. Pemerintah telah mendesak rumah tangga untuk mengurangi konsumsi gas sebanyak mungkin, karena harga telah meroket tahun ini, mendorong inflasi ke rekor tertinggi.

        Perdana Menteri Natalia Gavrilita telah memperingatkan bahwa ekonomi Moldova dapat menghadapi kejutan ganda karena kehilangan gas Rusia dan harga energi yang "luar biasa tinggi" musim dingin ini.

        Pemerintah bahkan telah meluncurkan situs web untuk membantu warga menemukan kayu bakar untuk memanaskan rumah mereka.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: