Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Viral Kasus Anak Racuni Semua Keluarganya, Sempat Taruh Racun di Dawet dan Gagal Lalu Coba di Teh dan Kopi

        Viral Kasus Anak Racuni Semua Keluarganya, Sempat Taruh Racun di Dawet dan Gagal Lalu Coba di Teh dan Kopi Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebuah kasus pembunuhan berencana menjadi viral di jejaring media sosial, yaitu seorang anak yang tega meracuni semua anggota keluarganya di Dusun Prajenan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

        Polisi pun mengungkap motif tersangka yang berinisial DD atas kematian ketiga korban, yaitu Abbas Ashar (58), Heri Iryani (54), dan Dhea Chairunnisa (24). Mereka tewas diracuni pelaku.

        Baca Juga: Viral Ancaman Pembunuhan Raja Malaysia, Polisi Langsung Ciduk Pria Ini

        Tersangka DD yang sudah ditangkap polisi merupakan anak kedua dari pasangan Abbas Ashar dan Heri Iryani yang tewas. Apa motif tersangka DD tega menghabisi keluarga sendiri?

        Plt Kapolres Magelang Kota AKBP M. Sajarod Zakun mengatakan motif pembunuhan berencana itu adalah sakit hati.

        Motif itu diketahui dari keterangan tersangka maupun kesaksian warga di sekitar tempat tinggal korban. Konon, tersangka DD sakit hati karena diberi beban untuk menanggung kebutuhan keluarga.

        "Orang tua terduga pelaku dua bulan lalu baru saja pensiun, kebutuhan rumah tangga cukup tinggi karena orang tua terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga butuh biaya pengobatan," ujar Sajarod.

        Versi tersangka, kakaknya yang bernama Dhea Chairunnisa tidak diberi beban untuk menanggung semua kebutuhan keluarga.

        "Yang diberi beban anak kedua yang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," lanjut perwira menengah Polri itu.

        Baca Juga: Soenarko Harap Buku Putih TP3 Menggelitik Nurani Aparat Usut Tuntas Kasus Pembunuhan 6 Pengawal HRS

        Hal tersebut membuat pelaku sakit hati dan muncul niat menghabisi orang tua dan kakak kandungnya sendiri.

        Polisi juga mendapat informasi bahwa pada Rabu (23/11/2022), yang bersangkutan mencoba meracuni para korban dengan memberikan zat kimia (arsenik).

        Zat berbahaya itu dicampur tersangka ke dalam dawet, tetapi karena dosisnya terlalu rendah, efeknya hanya membuat korban mual-mual saja.

        "Ada dua kali percobaan, pertama sempat membelikan dawet untuk beberapa orang, tidak hanya keluarganya, namun tidak sampai mengakibatkan kematian. Zat beracun dibeli secara online," tutur Sajarod.

        Baca Juga: Laporan Polisi Pakistan Soal Percobaan Pembunuhan, Partai Imran Khan Ngamuk: Itu Ejekan!

        Penyidik hingga kini masih mendalami berapa gram zat beracun yang digunakan tersangka menghabisi satu keluarga itu.

        Dari pengakuan tersangka, zat kimia yang digunakannya sebanyak dua sendok teh yang dicampurkan minuman teh dan kopi yang tiap pagi disajikan sang ibu.

        "Kopi dan teh yang sudah dibuat ibunya, ketika ibunya keluar dari dapur, terduga pelaku ini memasukkan zat kimia itu dengan cara mencampurnya," ujar Sajarod.

        Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes dr. Sumy Hastry Purwanti menyebut ketiga jenazah meninggal tidak wajar.

        Setelah autopsi, korban diketahui meminum air yang ada racunnya. Itu terlihat dari saluran napas atas dari bibir sampai lambung yang merah seperti terbakar.

        "Para korban minum sesuatu zat beracun dan dari organ otak, jantung, hati, paru ada tanda-tanda racun. Sebab, kematian akibat zat yang beracun, ketiganya sama," beber Sumy.

        Baca Juga: Adakah Dampak Isu Sirup Beracun pada Produsen Botol Plastik PET di Indonesia?

        Sumy juga mengatakan jenis racun yang dipakai tersangka bisa digolongkan sianida, arsenik atau golongan lain.

        Hasil autopsi menunjukkan organ yang rusak dari tenggorokan, lambung, usus, hati, jantung, paru, dan otak seperti terbakar. Proses racun masuk ke pembuluh darah terbilang cepat sehingga mematikan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: