Jelang Libur Nataru, Menko PMK Muhadjir Bakal Koordinasikan Kebijakan Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan pemerintah akan mengoordinasikan kebijakan penanganan Covid-19 menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Dia menyampaikan kebijakan penanganan Covid-19 di masa libur panjang ini bertujuan untuk menekan angka kasus Covid-19 yang masih terus bermutasi.
Baca Juga: Sambut Nataru, ASDP Tambah Armada Kapal
"Secara formal kita belum bicarakan dan mungkin dalam waktu dekat akan koordinasi libur Nataru," kata Muhadjir usai acara Germas Award di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Muhadjir menuturkan penentuan level tiap wilayah pun akan ditentukan dalam koordinasi yang dilakukan.
Baca Juga: Jelang Libur Nataru, PUPR Operasikan 2 Tol Baru dan Pastikan Jalan Nasional dalam Kondisi Mantap
Penentuan tiap level, kata Muhadjir, menyesuaikan tingkat kasus Covid-19 di Tanah Air. Intinya, subvarian Covid-19 yang beredar saat ini, termasuk XBB dan BQ.1 tidak seganas subvarian sebelumnya.
"Yang jelas Covid-19 sekarang ini tidak ganas tidak semengkhawatirkan pada awal-awal. Ini generasi Covid-19 yang sudah relatif jinak," tutur Muhadjir.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan saat ini situasi pandemi Covid-19 di Indonesia telah terkendali.
"Sekarang situasi terkendali untuk penyebaran Covid-19 di Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Siap Amankan Nataru, PLN Terjunkan 5.574 Personel Amankan Keandalan Listrik Jateng-DIY
Sebagai informasi, hingga Selasa(6/12/2022), pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 3.744, sehingga total kasus terkonfirmasi di Indonesia terhitung sejak Maret 2020 hingga kini menjadi 6.686.181 orang.
Kenaikan kasus positif ini juga diikuti dengan penambahan pasien sembuh dan telah dinyatakan negatif Covid-19. Pasien yang dinyatakan negatif Covid-19 tersebut bertambah 4.179 sehingga total akumulasi kasus sembuh di Indonesia telah mencapai 6.478.450 orang.
Baca Juga: Sempat Turun Akibat Covid, Jawa Timur-Uni Eropa Sepakat Tingkatkan Nilai Perdagangan
Sementara angka kasus kematian telah menyentuh 160.071 jiwa, setelah ada penambahan 45 pasien meninggal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas